PKBM Ronggolawu, Cahaya Harapan dari Balik Tembok Lapas Tuban

Jumat 13-06-2025,15:33 WIB
Reporter : Noor Arief Prasetyo
Editor : Noor Arief Prasetyo

HARIAN DISWAY - Suasana berbeda terasa di Lembaga Pemasyarakatan Tuban pada Jumat,  13 Juni 2025 . Di tengah tembok tinggi dan pintu-pintu besi, semangat baru lahir seiring diresmikannya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ronggolawu. PKBM ini menjadi simbol hadirnya harapan dan kesempatan kedua bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk memperbaiki diri melalui jalur pendidikan.

Peresmian PKBM Ronggolawu dilakukan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur Kadiyono. Didampingi Kalapas Tuban Irwanto Dwi Yhana, Kakanwil memotong pita sebagai tanda dimulainya perjalanan baru di Lapas Tuban.

Dalam sambutannya, Kadiyono menekankan pentingnya pendidikan sebagai pilar utama pembinaan di lapas. “PKBM ini adalah ikhtiar kita bersama, agar warga binaan mendapatkan haknya untuk belajar dan menjadi pribadi yang lebih baik,” tuturnya.

PKBM Ronggolawu bukan sekadar tempat belajar. Ia adalah satu-satunya PKBM mandiri yang ada di Jawa Timur, lahir dari, oleh, dan untuk masyarakat, termasuk mereka yang saat ini sedang menjalani pidana. Kakanwil mengingatkan pentingnya pengelolaan PKBM secara transparan dan akuntabel. “Jangan sampai niat baik ini ternoda hanya karena pengelolaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” tegasnya di hadapan jajaran petugas dan para tamu undangan.

BACA JUGA:Kakanwil Kemenkum Jatim Pimpin Orientasi CASN Pengamanan Lapas dan Rutan Se Jawa Timur

BACA JUGA:Teguh Pamuji Jadi Nahkoda Anyar Lapas Lowokwaru Malang

Bagi sebagian WBP, PKBM ini menjadi pintu pembuka jalan menuju masa depan yang lebih baik. Dari 440 warga binaan, tercatat 87 orang telah memenuhi syarat untuk mengikuti kegiatan belajar di PKBM. Di ruang kelas sederhana yang disiapkan, mereka kini bisa kembali mengasah kemampuan membaca, menulis, berhitung, bahkan mempersiapkan diri mengikuti ujian kesetaraan.

Suasana haru terasa ketika seorang WBP, sebut saja Rudi (bukan nama sebenarnya), berbagi kisah. “Saya menyesal dengan kesalahan masa lalu. Tapi dengan adanya PKBM ini, saya punya harapan, suatu hari nanti saya bisa keluar dan menjadi orang yang berguna,” katanya lirih. 

Rudi adalah satu dari puluhan warga binaan yang kini bersemangat menata ulang hidup melalui jalur pendidikan.


Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ronggolawu simbol harapan dan kesempatan kedua bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk memperbaiki diri melalui jalur pendidikan.-Humas Kanwil Ditjen Lapas Jatim-

Kakanwil berharap PKBM Ronggolawu dapat menjadi percontohan bagi Lapas dan Rutan lain di Jawa Timur. Dengan hadirnya PKBM, warga binaan tak hanya menjalani hukuman, tetapi juga diberi bekal untuk kembali ke tengah masyarakat dengan kemampuan dan keterampilan yang lebih baik. PKBM diharapkan bisa menjadi salah satu upaya menekan angka residivisme atau pengulangan tindak pidana.

Tak hanya untuk WBP, PKBM juga menjadi ladang pengabdian bagi para guru dan pengajar. Kakanwil Kadiyono berpesan agar para pendidik dapat memberikan transfer ilmu dengan sepenuh hati dan penuh dedikasi. “Berikan ilmu itu dengan maksimal, karena bagi mereka, pendidikan adalah cahaya yang menuntun jalan keluar dari kegelapan masa lalu,” ujarnya.

Kalapas Tuban Irwanto Dwi Yhana menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung jalannya PKBM Ronggolawu. Menurutnya, pendidikan di dalam lapas adalah salah satu kunci keberhasilan pembinaan. “Kami ingin para warga binaan di sini bisa keluar dengan bekal yang cukup, agar mereka tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama,” katanya.

BACA JUGA:CPNS Lapas Jalani Registrasi Ulang

Di tengah tembok tinggi Lapas Tuban, PKBM Ronggolawu menjadi simbol harapan, tempat di mana kesalahan masa lalu tak lagi menjadi penghalang untuk memperbaiki diri. Dengan semangat belajar, para warga binaan kini menggenggam peluang untuk menata masa depan yang lebih baik, dan mengukir cerita baru saat kelak kembali ke tengah masyarakat. (*)

Kategori :