Penurunan BI Rate: Implikasi pada Investasi dan Sektor Riil

Minggu 15-06-2025,10:43 WIB
Oleh: Atik Purmiyati*

Dalam konteks tekanan eksternal dan perlambatan global, kebijakan pelonggaran suku bunga menjadi stimulus efektif bagi sektor riil.

Penurunan BI rate berperan penting dalam meningkatkan efisiensi investasi, tecermin dari membaiknya indikator seperti ICOR (incremental capital output ratio) dan ILOR (incremental labor output ratio). Suku bunga yang lebih rendah mendorong pelaku usaha untuk berinvestasi. 

Jika investasi itu mampu menghasilkan output yang signifikan, ICOR akan menurun –menandakan penggunaan modal yang lebih efisien dalam mendorong pertumbuhan. Makin rendah ICOR, makin sedikit tambahan modal yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas produksi.

Di sisi tenaga kerja, meningkatnya permintaan akibat ekspansi usaha akan memperbaiki ILOR, menunjukkan efisiensi penggunaan tenaga kerja. Artinya, kebijakan moneter itu tidak hanya mendorong pertumbuhan, tetapi juga memperbaiki produktivitas faktor produksi. 

Lebih dari sekadar kebijakan jangka pendek, penurunan BI rate adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memperkuat struktur ekonomi nasional. 

Dalam situasi global yang penuh ketidakpastian, kombinasi peningkatan investasi dan konsumsi domestik menjadi motor utama pertumbuhan.

Penurunan suku bunga perlu dipahami sebagai langkah strategis dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional, mendukung penciptaan lapangan kerja, dan meningkatkan efisiensi sumber daya. 

Sinergi antara kebijakan moneter, fiskal, dan reformasi struktural akan menentukan seberapa luas manfaat dari suku bunga rendah bisa dirasakan masyarakat. (*)

*) Atik Purmiyati adalah dosen FEB Uniar dan bendahara  Laboratorium Pengembangan Ekonomi Pembangunan ( LPEP), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga.

 

Kategori :