Panas Ekstrem Terjang Arab Saudi, Jamaah Haji Diminta Prioritaskan Kesehatan Jelang Pemulangan

Senin 16-06-2025,19:33 WIB
Reporter : Meylia Muji Astutik*
Editor : Taufiqur Rahman

MAKKAH, DISWAY - Cuaca panas ekstrem melanda Arab Saudi pada fase pasca-puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jamaah haji untuk memprioritaskan kesehatan dan membatasi aktivitas fisik guna menghindari gangguan kesehatan serius.

Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, menyampaikan bahwa suhu tinggi telah menyebabkan peningkatan kasus kelelahan, dehidrasi, serta gangguan pernapasan, diabetes, dan jantung di kalangan jamaah, khususnya yang lanjut usia dan memiliki penyakit penyerta (komorbid).

BACA JUGA:33 Ribu Jamaah Haji Tiba di Tanah Air, PPIH Imbau Tak Bawa Zamzam dalam Koper

BACA JUGA:MUI Apresiasi Kemenag dalam Kesuksesan Penyelanggaraan Haji 2025

“Jamaah diimbau cukup istirahat, banyak minum air putih, makan tepat waktu, dan menggunakan pelindung diri seperti payung dan masker saat keluar hotel,” ujar Muchlis di Makkah, Senin, 15 Juni 2025.


Suhu ekstrem dan kepadatan Masjidil Haram, PPIH imbau jamaah haji batasi aktivitas fisik jelang kepulangan ke tanah air-Kemenag-

Ia juga menganjurkan agar ibadah sunnah yang menguras tenaga diganti dengan amalan ringan seperti zikir, membaca Al-Quran, atau bersedekah. Jamaah yang mengalami gejala kelelahan, batuk pilek, atau keluhan serius lainnya diminta segera melapor ke Tim Kesehatan Haji (TKH).

BACA JUGA:Suhu Ekstrem dan Kepadatan Masjidilharam, Jamaah Haji Diimbau Jaga Kesehatan Jelang Fase Pemulangan

Menjelang fase pemulangan, Muchlis mengingatkan agar jamaah mempersiapkan kondisi fisik dengan baik. Ia juga meminta ketua kloter, regu, rombongan, serta pembimbing dari KBIHU untuk aktif menyampaikan imbauan kesehatan kepada jamaah.

Cuaca Ekstrem di Makkah

Sementara itu, tanah suci Makkah dan Madinah kini sedang memasuki masa puncak musim panas. Sebagian jamaah haji masih melanjutkan perjalanan ibadahnya di tanah suci, baik Makkah maupun Madinah. Jamaah haji diimbau untuk menjaga kesehatan di tengah cuaca yang mencapai 47 derajat celcius.

"Kami ingatkan bahwa Arab Saudi saat ini telah memasuki puncak panas, bulan Juni-Juli. Di mana pada hari ini saja, suhu di Makkah mencapai 45 derajat celsius. Sementara di Madinah sudah mencapai 47 derajat celcius. Ini akan terasa lebih panas karena keringnya udara dan kelembapannya rendah," kata Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah dr. M. Imran

Panasnya cuaca ini, lanjut Imran, tentu akan berdampak terhadap masalah kesehatan jamaah haji. Untuk itu Imran mengimbau kepada jamaah haji untuk melakukan hal-hal berikut:

  1. Beristirahat yang cukup di hotel dan tidak memaksakan diri melakukan ibadah yang menguras tenaga, seperti umrah sunnah berkali-kali serta mengejar arbain di Masjid Nabawi.
  2. Menghindari aktivitas di luar hotel di waktu terik, yaitu pukul 10.00-16.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Apabila beraktivitas di luar, usahakan memakai payung, semprotan wajah, dan bawa air minum yang cukup. "Minumlah air botol atau air zam-zam sedikit demi sedikit dan sering. Jangan menunggu haus," pesannya.
  3. Memakai masker untuk menghindari penularan penyakit. "Kalau batuk dan pilek, pakailah masker agar tidak menular," katanya.
  4. Untuk jamaah haji yang memiliki komorbid, agar beribadah di dalam hotel dengan tenaga minimal, tapi pahala maksimal. Misalkan tadarus Alquran, zikir, maupun sedekah. 
  5. Jamaah haji Lansia agar selalu didampingi ketika beraktivitas  di luar hotel. "Jamaah lansia agar selalu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin di kloter, minimal seminggu sekali untuk mengetahui perkembangan kesehatannya," ujarnya.

dr. Imran mengatakan, hingga kini, jumlah jamaah haji yang sudah mendapatkan layanan kesehatan di kloter sebanyak  72.100 orang. "Kasus terbanyak adalah ISPA, iopertensi, diabetes dan komplikasi," jelasnya.

Sementara yang dirawat inap di rumah sakit Arab Saudi sebanyak 238 orang dengan penyakit pneumonia, diabetes dan juga jantung koroner atau serangan jantung

Kategori :