Lukman menambahkan bahwa Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Hubud terus melakukan pengawasan dan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk operator penerbangan dan otoritas keamanan.
Penanganan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 serta Keputusan Dirjen Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024.
"Sama seperti penanganan pada Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah-Jakarta, langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat kemanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan protokol yang berlaku. Setelah melalui penilaian menyeluruh, ancaman yang diterima diklasidikasikan sebagai hoaks oleh otoritas keamanan," tegas Lukman.
BACA JUGA:Pemulangan Jamaah Haji Dimulai Tanggal 11 Juni, Jamaah Diminta Jaga Kesehatan
Sebagai antisipasi, Ditjen Hubud juga telah menjalin koordinasi formal dengan General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi untuk memperkuat kerja sama pengamanan penerbangan selama musim haji.
Ditjen Hubud mengapresiasi seluruh pihak atas penanganan cepat profesional. Komitmen utama tetap pada keselamatan, kemanan, dan kenyamanan penumpang.(*)
*)Mahasiswa magang dari Prodi Antropologi, Universitas Airlangga