JAKARTA, HARIAN DISWAY - Sejak diserang oleh Israel seminggu lalu, Iran belum mengajukan permintaan bantuan militer pada dua sekutu dekatnya. Yakni Rusia dan Tiongkok.
Namun pasca tiga situs nuklir utamanya diserang AS pada Minggu, 22 Juni lalu, Iran sepertinya semakin dekat untuk meminta bantuan militer dari Rusia.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dijadwalkan mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat senior Rusia lainnya di Moskow, Senin, 23 Juni 2025.
Dilansir dari AFP News, kunjungan ini upaya diplomatik Iran untuk memperkuat dukungan dari sekutu utama Presiden Vladimir Putin di tengah meningkatnya eskalasi di Timur Tengah.
“Dalam situasi berbahaya yang baru ini... konsultasi kami dengan Rusia tentu saja sangat penting,” ujar Araghchi seperti dikutip media pemerintah Rusia setelah mendarat di Moskow.
BACA JUGA:Serangan AS ke Iran: Taruhan Trump pada Kekuatan Militer dan Akhir Diplomasi
Moskow selama ini dikenal sebagai pendukung utama Teheran, tetapi sejak serangan Israel pada 13 Juni lalu yang memicu respons Iran melalui rudal dan drone, Rusia belum menunjukkan dukungan militer.
Presiden Rusia Vladimir Putin angkat bicara soal polemik nuklir Iran yang kembali memicu ketegangan di Timur Tengah--TASS
Saat itu, petinggi Rusia mengonfirmasi bahwa mereka tidak membantu karena Iran "belum meminta bantuan militer".
Kantor berita IRNA menyatakan bahwa Araghchi akan mengadakan konsultasi tingkat tinggi terkait “perkembangan regional dan internasional menyusul agresi militer oleh Amerika Serikat dan rezim Zionis terhadap Iran.”
BACA JUGA:Menteri Luar Negeri AS Desak China Halangi Iran Tutup Selat Hormuz
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin sempat mengajukan diri sebagai mediator antara Iran dan Israel. Namun, dalam forum ekonomi di Saint Petersburg pada Jumat lalu, ia meralat pernyataannya.
“Kami sama sekali tidak bermaksud bertindak sebagai mediator, kami hanya menyarankan ide,” ujarnya. “Jika ternyata menarik bagi kedua belah pihak, kami hanya akan senang,” tambah Putin.
Putin mengatakan bahwa situasi tersebut merupakan masalah yang rumit, namun ia meyakini bahwa solusi masih dapat ditemukan. Ia menambahkan bahwa Rusia telah mengajukan proposal damai kepada Iran, Israel, dan Amerika Serikat, meskipun keputusan akhir tetap berada di tangan para pemimpin politik masing-masing negara.
BACA JUGA:AS Sebut Program Nuklir Telah Dihancurkan, Dorong Iran Segera Ambil Opsi Damai
Ia menegaskan bahwa meski Rusia memiliki hubungan kepercayaan yang kuat dengan Teheran,tetapi tidak ada permintaan bantuan militer dari Iran.
Bahkan tawaran sistem pertahanan udara terintegrasi dari Rusia sebelumnya sempat ditolak oleh pihak Iran.