Cerita Diaspora oleh Mushonnifun Faiz Sugihartanto (13): Dimanjakan 77 Perpustakaan

Rabu 25-06-2025,13:30 WIB
Reporter : Mushonnifun Faiz S *)
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Hal yang saya syukuri di Finlandia adalah parenting kami yang membatasi screentime pada anak dan menggantinya dengan buku bisa berjalan. Dulu, di Indonesia, kami harus merogoh kocek besar untuk membelikan buku anak-anak. Eh, di sini, semua buku bisa pinjam dengan gratis. 

Sejak pindah ke Finlandia, rasanya begitu normal mengisi weekend dengan menjelajahi berbagai perpustakaan di Helsinki dari satu perpustakaan ke perpustakaan lainnya. 

Asyiknya, di setiap perpustakaan itu selalu ada kids corner yang berisi buku bacaan anak-anak, mainan, dan boardgame. Bahkan beberapa perpustakaan memiliki dapur kecil dan microwave serta tempat makan untuk anak-anak. 

BACA JUGA:Cerita Diaspora oleh Mushonnifun Faiz Sugihartanto (7): Melintasi Singapura dan Turki

Helmet Network (Helsinki Metropolitan Area Libraries) merupakan jaringan perpustakaan di Helsinki yang terdiri dari perpustakaan di Helsinki, Espoo, Kauniainen, dan Vantaa. Ada sekitar 77 perpustakaan yang mempekerjakan sekitar 800 orang dan koleksi materialnya bahkan mencapai 3.4 juta, lima kali lipat lebih banyak dari penduduk Helsinki.
Website Helmet yang menyediakan berbagai macam kegiatan untuk berbagai usia. Kita bisa memfilter kegiatan untuk anak-anak pada tanggal tertentu.--Mushonnifun Faiz S

Untuk meminjam buku, kita tinggal membuat kartu perpustakaan secara gratis, dan nantinya bisa digunakan untuk meminjam buku dari perpustakaan mana pun. 

Sistem online juga berjalan sangat baik. Selama ini, kami mencari buku melalui website helmet.fi, dan di situ tinggal klik buku apa yang ingin dipinjam. Buku juga bisa diantar secara gratis ke perpustakaan terdekat. Misalnya, saya tinggal di daerah Arabia, Helsinki, tapi buku ternyata tersedia di Espoo, maka saya tinggal klik saja untuk di pick up di perpustakaan Arabia. 

Nanti ketika buku datang, ada notifikasi baik melalui email dan SMS jika buku sudah bisa diambil. Semua layanan gratis kecuali jika memesan tapi tidak diambil dan jika terlambat mengembalikan, akan ada dendanya yaitu €0,2 per hari per item yang dipinjam. Tetapi, untuk buku-buku kategori anak-anak dan remaja tidak ada denda jika terlambat mengembalikan.

Sekali meminjam buku bisa sampai 100 buku yang dipinjam. Biasanya kami meminjam sekitar 20-30 buku yang dibaca dalam jangka waktu seminggu sampai dua minggu. Kebanyakan berbahasa Suomi (bahasa Finlandia).

BACA JUGA:Cerita Diaspora oleh Mushonnifun Faiz Sugihartanto (8): Adaptasi ala Negara Nordik

Biasanya, anak kami, Nasywa Nafisah, mengeksplorasi sendiri di rak buku. Tapi tentu saja kami filter supaya buku tersebut termasuk ”aman” dibaca anak-anak. Khususnya yang isinya tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Ada beberapa buku Islam dalam bahasa Inggris yang pernah kami pinjam tentang Idulfitri, haji, sejarah nabi, tapi hanya sedikit jumlahnya. 

Di perpustakaan kami menyaksikan sendiri bagaimana anak-anak dari bayi, balita yang sedang belajar merangkak, berjalan, hingga yang sudah bisa berlarian memenuhi bagian anak-anak. Sejak kecil anak-anak sudah dikenalkan bahwa perpustakaan dan buku adalah hal yang menyenangkan. Meski banyak anak-anak, tak perlu takut ramai, karena konsep perpustakaan menyediakan quiet room bagi yang ingin bekerja atau membaca dengan kondisi tenang. 

Selain itu, perpustakaan sering menyelenggarakan aneka macam kegiatan sederhana untuk berbagai usia. Semua terjadwal dan dapat diakses di website helmet. Misalnya untuk mencari aneka macam kegiatan anak-anak pada tanggal tertentu. 

Kegiatan workshop kesenian, sesi story telling, playground, pertunjukan kesenian, pertunjukan musik, pameran, dan lainnya, ada waktu serta lokasinya. Konsep perpustakaan sebagai ”gudang ilmu” benar-benar dimanifestasikan dengan berbagai pendekatan yang menyenangkan, bukan sekadar dengan buku.

BACA JUGA:Cerita Diaspora oleh Mushonnifun Faiz Sugihartanto (9): Enaknya Kuliah PhD di Hanken

Kategori :