Cerita Diaspora oleh Mushonnifun Faiz Sugihartanto (13): Dimanjakan 77 Perpustakaan

Rabu 25-06-2025,13:30 WIB
Reporter : Mushonnifun Faiz S *)
Editor : Heti Palestina Yunani


Memilih buku yang akan dipinjam di Kids Corner, di Perpustakaan Selo, Helsinki.--Mushonnifun Faiz S

Ada salah satu riset menarik dan sedang menjadi perbincangan adalah skor PISA Finlandia yang tidak lagi terbaik seperti tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya karena penelitian menyebutkan bahwa reading habits anak-anak di rumah beberapa tahun terakhir menurun. Terutama orang tua, sehingga anak-anak di rumah pun ikut-ikutan tidak membaca. 

Maka, pada 2019, pemerintah Finlandia meluncurkan program Lukulahja Lapselle. Program hadiah buku gratis untuk semua anak yang baru lahir ketika melakukan cek kesehatan di klinik anak-anak.

Mereka mendapatkan tas yang berisi beberapa buku yang bisa dibacakan untuk anak-anak menjelang tidur serta informasi untuk orang tua tentang pentingnya membacakan buku sejak anak usia dini dan beberapa invitasi ke perpustakaan untuk bergabung ke aneka macam kegiatan. 

Program yang awalnya memiliki pendanaan sekitar €350,000 (Rp 6,6 miliar) ini, bahkan akan diperluas untuk meningkatkan literasi semua usia dengan tambahan dana sekitar €700,000 (Rp 13,2 miliar). 

BACA JUGA:Cerita Diaspora oleh Mushonnifun Faiz Sugihartanto (10): PhD Antirasan-rasan

Walau terlihat kecil, tapi dengan melihat jumlah penduduk Finlandia yang hanya 5,5 juta, dan angka kelahiran yang hanya 1,32 kelahiran per perempuan. Dibanding Indonesia yang berpenduduk 250 juta dan angka kelahiran 2,15, anggaran tersebut termasuk besar. Dari program tesebut, terlihat bahwa kunjungan ke perpustakaan naik. Buku-buku yang dipinjam juga mengalami kenaikan walau belum terlalu signifikan.

Selain itu, di beberapa fasilitas publik hampir selalu terdapat rak buku. Misalnya, di kereta jarak jauh, terdapat kids corner di salah satu gerbong dengan mainan dan rak buku. Juga di kantor polisi saat kami mengurus ID card, di rumah sakit dan klinik, bahkan di tempat saya studi, di Hanken.

Ah, pantas saja menjadi Negara Terbahagia. Bahkan literasi yang mungkin bagi sebagian orang horor, perpustakaan yang citranya mungkin di Indonesia tempatnya orang serius membaca buku, di sini dikemas begitu menyenangkan. (*)

(*/Heti Palestina Yunani)

Indeks: Mengunjungi Oodi. Lebih dari sekadar perpustakaan. Baca besok…


Mushonnifun Faiz Sugihartanto adalah Doctoral Researcher, Hanken School of Economics, Helsinki, Finlandia.--Mushonnifun Faiz S

Kategori :