Trump juga sebelumnya mengirim pesawat pengebom B-2 untuk melancarkan tiga serangan nuklir ke Iran. Ia menyebut Iran sebagai “pengganggu Timur Tengah” dan memperingatkan bahwa jika Teheran tidak menunjukkan itikad damai, maka serangan berikutnya bisa “jauh lebih hebat dan jauh lebih mudah.”
Meski Iran sempat menyerang pangkalan militer AS di Qatar, serangan tersebut didahului oleh peringatan, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Trump memutuskan untuk tidak membalas, membuka jalan bagi negosiasi damai tanpa mempermalukan pihak Iran secara politik di dalam negeri.(*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Airlangga.