Pertamina Evakuasi Perwira dari Irak, Pastikan Keselamatan di Tengah Konflik Timur Tengah

Kamis 26-06-2025,13:28 WIB
Reporter : Noor Arief Prasetyo
Editor : Noor Arief Prasetyo

HARIAN DISWAY - Di tengah meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah, PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) mengambil langkah sigap dengan mengevakuasi tujuh perwira dari Basra, Irak. Evakuasi ini dilakukan sebagai respons terhadap risiko keamanan yang muncul akibat memanasnya situasi antara Iran dan Israel.

Plt Direktur Utama PIEP, Julius Wiratno, mengungkapkan bahwa proses pemindahan dilakukan secara bertahap sejak 19 Juni 2025. “Evakuasi dilakukan melalui jalur darat dari Basra ke Kuwait, yang dinilai lebih aman. Selanjutnya, tujuh perwira diterbangkan ke Indonesia dan telah tiba dengan selamat di Jakarta pada 23 Juni,” jelas Julius.

Keberhasilan evakuasi ini tak lepas dari koordinasi intensif yang dilakukan PIEP dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Luar Negeri, KBRI Baghdad dan KBRI Kuwait, serta Kedutaan Kuwait di Jakarta. PIEP juga bekerja sama dengan tim Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) demi menjamin kelancaran dan keamanan seluruh tahapan evakuasi.

Tak hanya fokus pada operasional di lapangan, perusahaan juga memberikan perhatian penuh terhadap kondisi psikologis keluarga para pekerja. Komunikasi intensif dilakukan untuk memastikan setiap keluarga memahami langkah-langkah evakuasi yang diambil.

BACA JUGA:Pertamina NRE dan LONGi Luncurkan Proyek Manufaktur Modul Panel Surya

BACA JUGA:Perkuat Pembangunan SDM, Pertamina Resmikan Fasilitas Baru Universitas Pertamina

“Di tengah ketidakpastian, serta terbatasnya jalur komunikasi di lapangan, komunikasi dengan keluarga menjadi hal yang sangat penting. Kami memahami kekhawatiran mereka, dan berupaya menjaga ketenangan para keluarga di tanah air,” ujar Syamsu Yudha, Country Manager PT Pertamina Irak EP (PIREP).

“Salah satu momen yang menyentuh adalah saat keluarga menerima kabar bahwa para perwira telah melintasi perbatasan dengan selamat. Itu bukan hanya kabar baik, tapi juga kabar yang menenangkan hati mereka,” tambahnya.

PIEP juga menyampaikan bahwa hingga saat ini seluruh lapangan di zona operasional—baik di Irak, Aljazair, maupun Malaysia—masih berjalan normal dengan pengawasan ketat. Termasuk lapangan West Qurna 1 di Irak yang dioperasikan bersama PetroChina, serta lapangan MLN di Aljazair.

“Peningkatan tensi di Timur Tengah dan global menjadi perhatian serius bagi kami. PIEP terus melakukan pemantauan berkala dan penyesuaian strategi mitigasi risiko, termasuk melalui country risk assessment untuk memastikan keberlangsungan bisnis sekaligus keselamatan para perwira kami,” tegas Julius.

BACA JUGA:Perkuat Pembangunan SDM, Pertamina Resmikan Fasilitas Baru Universitas Pertamina

BACA JUGA:Pertamina NRE Gandeng Perusahaan EBT Filipina Untuk Berinvestasi di Indonesia

Senada dengan itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa keselamatan pekerja merupakan prioritas utama Pertamina.

“Pertamina memastikan perwira yang bertugas di wilayah Timur Tengah sudah tiba di Indonesia dengan aman,” terang Fadjar.

Dengan dinamika geopolitik yang terus berubah, Pertamina menegaskan komitmennya untuk terus mengedepankan perlindungan terhadap pekerja, menjaga kesinambungan operasional, serta tetap responsif terhadap setiap potensi risiko yang muncul. (*)

Kategori :