Kembalinya Big Mom juga menandakan bahwa pertarungan di Elbaf bukan hanya soal ideologi atau sejarah, tetapi juga balas dendam pribadi. Luffy dan kru akan dihadapkan bukan hanya pada kekuatan brutal, tapi pada trauma dan kenangan pahit yang menghidupkan kembali kekacauan lama.
Ini menjadikan arc Elbaf lebih dari sekadar jembatan menuju Laugh Tale. Ini adalah medan penghakiman bagi masa lalu dan masa depan.
Di balik semua ini, Elbaf berhasil mengubah persepsi kita terhadap dunia One Piece. Ia bukan sekadar latar tempat. Ia kini menjadi titik pusat sejarah, konflik, dan bahkan takdir. Apa yang dulunya hanya mitos kini hadir sebagai kenyataan.
Dan di sinilah, sekali lagi, Oda menunjukkan bahwa dunia yang ia bangun selama lebih dari dua dekade masih punya banyak kejutan yang belum kita duga. Elbaf bukan hanya pulau raksasa. Ia adalah tempat lahirnya kebenaran yang selama ini tertidur.
Empat hal besar yang terungkap—asal usul Buah Nika, munculnya Scopper Gaban, mural perang ras kuno, dan potensi kebangkitan Big Mom—menunjukkan bahwa Elbaf adalah puncak dari masa lalu dan fondasi dari konflik masa depan.
Ini bukan sekadar arc, tapi bab penting yang menyatukan benang merah cerita yang telah dijahit sejak East Blue. (*)