Tampaknya mulai memahami dinamika pertahanan tiga bek sedikit demi sedikit. Sebelumnya, ia selalu bermain dalam formasi empat bek, di mana ia berduet dengan bek tengah kanan.
Aurelien Tchouameni (6/10)
Memberi kesempatan Randal Kolo Muani untuk berlari beberapa kali dan beberapa posisi yang diambilnya kurang memuaskan.
Dean Huijsen (8/10)
Menampilkan performa luar biasa di lini belakang. Memenangkan semua duel dan distribusi bola yang baik. Ia bahkan nyaris membuka peluang gol di babak pertama.
BACA JUGA:RB Salzburg vs Real Madrid 0-3, Los Blancos Perkasa dan Juarai Grup H
BACA JUGA:10 Akademi Sepak Bola Paling Sukses: Real Madrid Nomor 1, Barcelona Bukan Nomor 2
Tengah
Rating pemain Real Madrid yang mengalahkan Juventus 1-0, Trent makin nyetel. -Patricia de Melo-AFP
Trent Alexander-Arnold (7/10)
Masih sedikit meragukan di lini belakang. Ucapan nyinyir fans yang menganggap Trent tidak bisa defense tidak sepenuhnya salah. Namun, penampilannya tertutup oleh assist cantik buat Gonzalo Garcia.
Fede Valverde (8/10)
Sukses bikin telapak tangan kiper lawan perih berkat upayanya yang berkali-kali di depan mulut gawang. Dua tembakan spekulatif, satu tendangan salto, dan beberapa kans lagi ia buka. Sayang, bisa digagalkan oleh Michele Di Gregorio. Tapi selain itu, ia memang menjadi penggerak utama dalam permainan Madrid. Tak heran kalau ia mendapat gelar Superior Player of the Match.
Arda Guler (7/10)
Agak tenang di babak pertama, tetapi jauh lebih efektif setelah jeda, dan menjadi salah satu alasan Madrid menguasai permainan.
Jude Bellingham (6/10)
Seharusnya mencetak gol di babak pertama, dan terlalu lama menguasai bola di babak kedua. Masih beradaptasi dengan sistem ini.