Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Jadi Alarm Serius, Pakar ITS Soroti Kelalaian dan Sistem Muatan Kapal

Kamis 03-07-2025,19:36 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali memunculkan kembali sorotan terhadap keselamatan pelayaran di jalur penyeberangan antarpulau.

Pakar transportasi laut dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Ing Ir Setyo Nugroho menyebut bahwa kecelakaan laut di Indonesia masih didominasi oleh faktor manusia.

“Hampir 90 persen kecelakaan kapal terjadi karena kelalaian manusia,” ujar Yoyok—sapaan akrab Setyo—yang juga menjabat Dekan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS.

BACA JUGA:Khofifah Bebaskan Biaya Pengobatan Korban Laka Laut KMP Tunu Pratama di RS Pemprov

Menurut Yoyok, kecelakaan pada kapal feri seperti KMP Tunu Pratama Jaya sering kali dipicu oleh beberapa faktor yang saling berkaitan. Salah satu yang paling krusial adalah kesalahan dalam penanganan muatan.

“Dari faktor kelalaian manusia tersebut, sebanyak 80 persennya terjadi karena muatan yang tidak ditangani dengan benar,” katanya.

BACA JUGA:KMP Tunu Tenggelam di Selat Bali, 32 Orang Masih Hilang, Polda Jatim Terjunkan Drone Bawah Laut

Cuaca Ekstrem dan Mesin Tak Terawat Jadi Pemicu Tambahan

Selain human error, cuaca ekstrem juga tak bisa diabaikan sebagai faktor penyebab kecelakaan laut. 

Menurut Yoyok, ketidakstabilan cuaca dalam beberapa tahun terakhir berdampak langsung pada stabilitas kapal.

“Cuaca yang tidak stabil menyebabkan tingginya gelombang air laut yang membahayakan kapal,” tandasnya.

BACA JUGA:Menhub Minta Proses Evakuasi dan Pertolongan KMP Tunu Dipercepat

Ia menambahkan, kecelakaan yang menimpa KMP Tunu Pratama Jaya kemungkinan besar terjadi akibat kombinasi berbagai penyebab. Mulai dari pengoperasian kapal yang tidak sesuai prosedur, cuaca buruk, hingga kondisi mesin yang tidak terawat.

“Hal ini menunjukkan bahwa keselamatan pelayaran di Indonesia perlu menjadi perhatian serius,” tambah Yoyok.

BACA JUGA:KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Sembilan Kapal Penyelamat Dikerahkan

Sebagai langkah mitigasi, Yoyok mendorong perlunya evaluasi menyeluruh terhadap prosedur operasional pelayaran, termasuk pemuatan, perawatan kapal, dan sistem navigasi. Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan muatan yang lebih presisi dan sesuai kapasitas kapal.

Kategori :