Sebab, langkah itu selaras dengan visi Pemkot Surabaya untuk menciptakan ekonomi yang inklusif dan berbasis teknologi. Khususnya bagi pemberdayaan UMKM agar bisa naik kelas.
Lewat e-Peken, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi optimistis dapat terus menekan angka kemiskinan dan pengangguran. Sekaligus membebaskan masyarakat dari jerat pinjol. Komitmen terhadap transformasi ekonomi berbasis digital itu dinilai sudah membuahkan hasil.
”Itu terlihat dari penurunan angka kemiskinan di Surabaya menjadi 1,6% pada tahun 2024. Salah satunya berkat program kerja TPAKD yang fokus pada akselerasi transformasi ekonomi,” tandasnya. (*)