Seri Sang Putra Fajar (18): Istana Gebang, Rumah Terakhir Keluarga Bung Karno

Selasa 08-07-2025,12:00 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Perjalanan Bung Karno saat dewasa tak bisa lepas dari Kota Blitar. Di kota itu terdapat rumah keluarga ayahnya pada masa tua. Hingga ia pensiun dan meninggal. Rumah itu kini menjadi Istana Gebang. Situs cagar budaya yang menyimpan sejarah Sang Putra Fajar.

Di Blitar, tak hanya ada makam Bung Karno saja. Tapi terdapat rumah keluarganya yang terakhir. Anda sudah tahu, keluarga Raden Soekeni Sosrodihardjo, ayah Bung Karno, tinggal berpindah-pindah. Menyesuaikan beslit atau penugasan dari pemerintah kolonial saat itu.

Dari Bali, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Kediri, lalu Blitar. Di situlah rumah keluarga terakhir Soekeni. Hingga ia pensiun. Rumah itu kini menjadi situs cagar budaya. Namanya: Istana Gebang. 

BACA JUGA:Seri Sang Putra Fajar (17): Pohon Kepuh Embrio Pancasila

Di rumah tersebut Bung Karno menghabiskan masa remajanya. Termasuk terlibat dalam berbagai pergerakan. Namun, karena konsentrasi penuhnya terhadap perjuangan, Soekarno kerap berkeliling ke berbagai daerah. 

Maka, sehari-hari yang berada di rumah itu adalah ayahnya Soekeni, ibunya Ida Ayu Nyoman Rai (Idayu), dan kakaknya Soekarmini.

Istana Gebang tersebut cukup luas. Di bagian depan terdapat interior kentongan kayu. Terdapat beberapa pohon besar dan kursi-kursi taman. 


Ruang depan Istana Gebang, Blitar. Terdapat beberapa lukisan dan foto Bung Karno bersama ayah-ibunya.-Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

BACA JUGA:Seri Sang Putra Fajar (16): Lika-liku Soekarno-Inggit

Sangat asri. Rumah berarsitektur klasik di bagian tengah itulah yang dulu ditempati keluarga Raden Soekeni. Dari ruang tamunya, terdapat puluhan foto dan lukisan tentang Soekarno, Raden Soekeni, dan Idayu. 

Disebut "Istana Gebang" karena berada di Dusun Gebang, Blitar. Sedangkan "Istana" merujuk pada tempat tinggal atau jujugan Soekarno ketika berada di kota itu.

Bahkan selama menjadi presiden pun, Soekarno selalu menyempatkan berkunjung ke Blitar. Menengok ibu dan kakaknya untuk sungkem. Sebagai tanda kasih sayang.

BACA JUGA:Seri Putra Sang Fajar (15): Asmara Jawa-Bali Bersemi

Namun, rumah yang kini menjadi museum Istana Gebang itu sebenarnya dibangun belakangan. "Bung Karno pindah ke Istana Gebang ini pada usia 16 tahun. Rumah yang dibeli pertama kali bukanlah rumah ini. Namun, ada di ujung kompleks ini," ujar Tipud Hiya Basyaasyah Al Ahdza, guide Istana Gebang. Dia pun menunjuk pada rumah kecil di ujung.

Sebuah rumah beratap limasan. Lebih kecil dari situs Istana Gebang yang ada saat ini. Ukurannya yang tak seberapa luas. Memanjang.

Kategori :