HARIAN DISWAY - Hindia selalu berhasil mencuri perhatian dengan liriknya yang jujur, relevan, dan menusuk relung hati.
Salah satu karyanya, Membasuh, bukan hanya sekadar lagu yang enak didengar. Tapi juga sebuah perjalanan refleksi tentang mengikhlaskan, memberi tanpa pamrih, dan menemukan makna sejati dalam hidup.
Ketika Harapan Tak Berbalas dan Pamrih Terurai
Selama ini
Kunanti
Yang kuberikan datang berbalik
Tak kunjung pulang
Apa pun yang terbilang
Di daftar pamrihku seorang
BACA JUGA:BRI Jazz Gunung Series 2025, Merayakan Musik di Pelukan Bromo
Lirik pembuka itu langsung membawa pada sebuah pengakuan pahit tentang ekspektasi yang tak terpenuhi.
Anda seringkali berharap apa yang sudah Anda berikan akan kembali. Entah dalam bentuk balasan, apresiasi, atau setidaknya pengakuan.
Namun, ketika itu tak kunjung datang, daftar "pamrih" yang diam-diam dibuat justru terasa begitu membebani.
BACA JUGA:Trust Orchestra Raih Golden Award di Wina, Austria, lewat Janger dan Bungong Jeumpa
Di situ, Hindia memulai dengan realita kekecewaan. Sebuah perasaan yang sering dialami dalam perjuangan hidup.
Pelajaran Hidup, Memberi Bukan Mengambil
Telah kusadar hidup bukanlah