Inilah Model MPLS di SMP SAIM Surabaya: Pertahankan Tradisi O-Week di Alam Bebas

Jumat 18-07-2025,14:00 WIB
Reporter : Thoriq S Karim
Editor : Tomy Gutomo

Metode ini dirancang bukan hanya untuk mengetahui kemampuan awal siswa, tetapi juga menumbuhkan keberanian berbicara dan bekerja dalam tim, sebagai bekal menghadapi sistem bilingual yang diterapkan di SMP SAIM.

Kegiatan lain di Agro Mulia adalah matrikulasi Matematika. Tentunya bukan dengan ujian konvensional, melainkan melalui tantangan logika dan pemecahan masalah dalam kelompok kecil.


Siswa baru kelas 7 SMP SAIM di kawasan Agro Mulia, Prigen, Pasuruan-Dokumentasi SMP SAIM-

Melalui pendekatan kontekstual dan observasi langsung, guru mendapatkan gambaran awal tentang gaya belajar dan kemampuan setiap individu. Harapannya, hasil pemetaan ini akan menjadi dasar untuk menyusun strategi pembelajaran diferensiasi ke depan, agar setiap siswa bisa belajar dengan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhannya. 

Public Speaking

Aktivitas seru lainnya adalah melatih keterampilan public speaking secara intensif. Ustaz Mufti Rizal Azizi, guru Bahasa Indonesia SMP SAIM, membuka sesi dengan gaya komunikatif dan membumi, mengajarkan pentingnya struktur, intonasi, dan ekspresi saat berbicara di depan publik.


Kegiatan senam pagi setelah salat subuh di acara O-Week di Agro Mulia, Prigen Pasuruan.-Dokumentasi Sekolah-

Siswa diberi teks berbeda untuk dipahami secara mandiri, lalu diminta menyampaikannya di hadapan kelompok kecil. Banyak yang awalnya ragu, mulai tampil percaya diri. Suasana supportive di antara teman sebaya dan mentor menjadikan latihan ini penuh semangat dan berani mencoba.

“Semua kebenaran berawal dari kesalahan. Coba, coba, coba, dan rasakan hasilnya,” ujar Ustaz Mufti, menyemangati siswa untuk tidak takut berbicara.

Jelajah Malam

Pada malam hari, siswa baru mengikuti tantangan penjelajahan malam. Dalam kelompok kecil, mereka menyusuri jalur Agro Mulia sambil menyelesaikan tantangan. Kegiatan ini dirancang untuk melatih ketangguhan, keberanian, dan kemampuan problem solving secara alami dalam suasana yang tetap fun.

Pada hari terakhir, siswa diberi kesempatan untuk menampilkan performa kelompok, mulai dari drama singkat, presentasi kreatif, hingga permainan peran sederhana. Tujuannya adalah membiasakan siswa untuk berani tampil di depan umum, mengungkapkan ide, dan mengekspresikan diri dalam suasana yang positif dan supportive.

BACA JUGA:SMP Swasta Surabaya Lapor Ombudsman, Ada Siswa Cabut Berkas Pendaftaran setelah Diterima

BACA JUGA:Sidang Putusan Tom Lembong Digelar Hari Ini, Tuntutan 7 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Gula


Founder Yayasan Insan Mulia M. Sulthon Amien (kiri) berdialog dengan siswa baru kelas 7 saat penutupan O-Week, 18 Juli 2025.-Dokumentasi Sekolah-

Penampilan ini juga menjadi media penutup yang membahagiakan dan membanggakan. Siswa tidak hanya belajar menjadi audiens yang baik, tapi juga berlatih menjadi pembicara dan performer yang percaya diri.

Kategori :