”Nantinya masyarakat diharapkan mampu mengelola lahan pertanian dengan baik sesuai dengan jenis tanah yang ada. Masyarakat luar juga nantinya dapat mengetahui mengenai sarana prasarana apa saja yang ada di desa ini melalui dengan adanya pemetaan tersebut,” lanjutnya.
”Hasil dari pemetaan ini tidak hanya berupa peta fisik, tetapi juga akan dicantumkan ke dalam web desa sehingga dapat diakses semua masyarakat,” tambah Zahriyanto.
Melalui program kerja pemetaan potensi desa, para mahasiswa tidak hanya berhasil mengidentifikasi dan mendokumentasikan berbagai kekayaan alam serta sumber daya lokal, tetapi juga telah membuka kesadaran terhadap peluang-peluang baru bagi kemajuan desa.
Peta potensi desa yang dihasilkan bukan sekadar data, melainkan juga sebuah pijakan awal yang kokoh bagi perencanaan pembangunan desa ke depan. Dari batas wilayah, peternakan, pertanian, hingga UMKM lokal, setiap potensi yang teridentifikasi kini dapat dikembangkan lebih terarah.
Semoga semangat dan kerja keras para mahasiswa menjadi inspirasi serta kolaborasi antara akademisi dan masyarakat desa terus terjalin demi terwujudnya Desa Ponjanan Timur yang lebih maju dan sejahtera. (*)
*) Aryafarda Kendana D., mahasiswa sosiologi, Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
*) Kukuh Wijayanti, mahasiswa ilmu komunikasi, Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
*) Khofifah Rosyadi, mahasiswa agroekoteknologi, Universitas Trunojoyo Madura (UTM).