Thailand Tolak Mediasi dengan Kamboja, Desak Hentikan Serangan Duluan

Sabtu 26-07-2025,11:19 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY – Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja kembali memanas. Bentrokan senjata berat terjadi di sejumlah titik sepanjang perbatasan yang masih disengketakan kedua negara.

Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, dan Malaysia sebagai Ketua ASEAN, telah menawarkan diri sebagai mediator.

BACA JUGA:Konflik Thailand-Kamboja Memanas, ASEAN Harus Turun Tangan

Namun, Thailand dengan tegas menolak. Bangkok menyatakan lebih memilih menyelesaikan konflik lewat dialog langsung dengan Phnom Penh.

Syaratnya satu: Kamboja harus menghentikan agresi militer lebih dulu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Nikorndej Balankura menegaskan bahwa campur tangan asing belum diperlukan.

BACA JUGA:Mengenal Sengketa Kuil Preah Vihear, Akar Konflik Bersenjata Thailand-Kamboja

Ia menyebut mekanisme bilateral belum dijalankan sepenuhnya dan masih menjadi jalur paling efektif untuk meredakan konflik.

Wakil Menteri Luar Negeri Russ Jalichandra menambahkan bahwa Thailand tidak sepenuhnya menutup pintu terhadap keterlibatan ASEAN.

Namun, menurutnya, saat ini yang dibutuhkan adalah komitmen sepihak dari Kamboja untuk menghentikan kekerasan di wilayah perbatasan.

BACA JUGA:Pertempuran di Perbatasan Thailand-Kamboja Terus Berlangsung, Saling Tembak Artileri, Roket, dan Mortar

Di sisi lain, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet menyebut bahwa pihaknya sempat menyetujui proposal gencatan senjata dari Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Namun, kesepakatan itu batal karena Thailand membatalkan di detik-detik terakhir sebelum gencatan berlaku efektif malam itu.

Sikap Thailand menunjukkan bahwa mereka menolak tawaran mediasi pihak ketiga demi menempuh jalur langsung dalam menyelesaikan konflik.

BACA JUGA:Jet Tempur Thailand Bom Wilayah Kamboja, 12 Tewas Termasuk Anak-Anak

Kategori :