JAKARTA, HARIAN DISWAY – Turkish Aerospace Industries (TAI) resmi meneken kontrak ekspor 48 jet tempur generasi kelima KAAN ke Indonesia.
Kesepakatan tersebut melibatkan PT Dirgantara Indonesia dan PT Republik Aero Dirgantara, serta akan dikirim secara bertahap selama 10 tahun ke depan.
Penandatanganan dilakukan dalam ajang Pameran Industri Pertahanan Internasional (IDEF) di Istanbul. Selain ekspor, kerja sama ini mencakup produksi, rekayasa, dan transfer teknologi. Mesin jet akan tetap diproduksi di Turkiye.
BACA JUGA:Eratkan Persahabatan, Turkiye Beri Hadiah Mobil Listrik Togg T10X ke Indonesia
Tak hanya menjadi momen penting secara bisnis, kontrak itu juga melanjutkan perjanjian antarpemerintah yang telah diteken pada Juni lalu.
Presiden Industri Pertahanan Turkiye Haluk Gorgun menyebut kolaborasi ini sebagai langkah bersejarah antara dua negara sahabat.
BACA JUGA:Cerita Diaspora oleh Mushonnifun Faiz Sugihartanto (7): Melintasi Singapura dan Turki
“Melalui kerja sama ini, kami ingin mendukung pembangunan infrastruktur industri pertahanan lokal di Indonesia sekaligus mempererat kolaborasi di bidang produksi dan rekayasa,” ujar Gorgun dikutip dari Anadolu Agency.
KAAN merupakan jet tempur siluman pertama buatan Turkiye. Pesawat ini berhasil melakukan penerbangan perdana pada awal 2024, dan kini sudah ada tiga prototipe yang berhasil dibuat. Dua lainnya dijadwalkan mengudara pada April 2026.
Produksi massal tahap awal segera dimulai, menjadikan Turkiye masuk jajaran negara elite dengan kemampuan membangun jet generasi kelima.
“Hanya ada empat negara yang sudah mampu membangun pesawat seperti ini. Beberapa konsorsium lainnya masih mencoba, bahkan ada yang baru menargetkan penerbangan perdana sekitar tahun 2035–2040,” ungkap Direktur Utama TAI, Mehmet Demiroglu.
TAI juga tengah menjajaki kerja sama penjualan jet latih Hurjet dengan Spanyol, dengan target rampung pada akhir 2025.
BACA JUGA:Cerita Diaspora oleh Yunaz Karaman (8): Menang Desain Logo Indonesia–Turkiye
Indonesia pun dinilai sebagai mitra penting bagi Turkiye di bidang industri pertahanan, bersama negara-negara kawasan Teluk.