Rusia Tegaskan Kontrak Pembelian Jet Tempur Sukhoi Su-35 Belum Batal
Pesawat tempur Sukhoi SU-35 buatan Rusia mendarat setelah penampilan terbang persiapannya di Le Bourget pada 16 Juni 2013, sehari sebelum pembukaan Pameran Udara Internasional Paris.-Eric Piermont-via AFP
HARIAN DISWAY - Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Sergei G. Tolchenov menegaskan kontrak pembelian jet tempur Sukhoi Su-35 oleh Indonesia belum dibatalkan.
Pemerintah Moskow menyebut perjanjian bernilai USD 1,14 miliar untuk pengadaan 11 unit jet tempur itu masih menunggu keputusan resmi dari Jakarta.
"Situasinya masih sama. Kesepakatan ini belum dibatalkan. Masih tertunda," kata Tolchenov, dalam konferensi pers di Kuningan, Jakarta pada Rabu, 29 Oktober 2025. Ia juga menambahkan bahwa Rusia masih menunggu langkah lanjutan dari pemerintah Indonesia untuk melanjutkan negosiasi.
Sebelumnya, Pemerintah Republik Indonesia dan Rusia telah tanda tangan kotrak dalam pengadaan alat peralatan pertahanan keamanan (Alpalhankam) berupa pesawat tempur Sukhoi SU-35 11 unit pada Febuari 2018.
Tetapi realisasi dari kontrak tersebut tertunda hingga saat ini karena Indonesia mempertimbangkan risiko sanksi dari Amerika Serikat bagi negara yang membeli peralatan militer bukan dari negara Barat.
Sehingga pengadaan beralih ke pesawat tempur Rafale asal Prancis dan F-15EX buatan Amerika Serikat.
BACA JUGA:Menteri Pertahanan Pastikan Jet Tempur J-10 China Segera Tiba di Jakarta
Pada Juli 2019, mantan duta besar untuk Moskow Mohamad Wahid Supriyadi mengatakan bahwa keterlambatan pelaksanaan perjanjian tersebut disebabkan oleh rumitnya skema perdagangan yang melibatkan lembaga negara dan perusahaan.
Pernyataan dari Duta Besar Federasi Rusia tersebut muncul disaat Indonesia sedang melakukan modernisasi alutsista besar-besaran meskipun bukan peralatan militer dari negara Barat.

Sebuah pesawat tempur Sukhoi Su-35 Rusia mendarat di pangkalan militer Hmeimim Rusia di provinsi Latakia, di bagian barat laut Suriah pada 4 Mei 2016.-Vasily Maximov-via AFP
Indonesia sebelumnya telah menandatangi kontrak pengadaan 48 unit jet tempur KAAN dari Turki, pesawat generasi kelima ini masih dalam tahap pengembangan dan dijadwalkan melakukan uji terbang pertama pada April 2026. Hal tersebut merupakan salah satu transfer teknologi di bidang pertahanan, dan masih banyak lagi.
Indonesia juga dalam tahap mempertimbangkan pengadaan pesawat tempur Chengdu J-10 dari Tiongkok, yang sebelumnya Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin sempat menyinggung pesawat itu akan segera tiba di Jakarta.
BACA JUGA:Kunjungan Menlu Sugiono ke Korut Disorot, Media Korsel Khawatir Data KF-21 Bromoae Bocor
"Sebentar lagi terbang di Jakarta," ujarnya saat jumpa pers di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025. Ketika ditanya mengenai pengadaan pesawat tempur Chengdu J-10.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber