USAID Sebut Tak Ada Bukti Hamas Jarah Bantuan AS di Gaza

Minggu 27-07-2025,13:32 WIB
Reporter : Putri Rania Abida*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Hasil penyelidikan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menunjukkan bahwa tidak ada bukti penjarahan oleh Hamas pada bantuan kemanusiaan di Gaza yang didanai oleh AS.

Studi ini dilakukan oleh Biro Bantuan Kemanusiaan (BHA) USAID, dan analisis telah diselesaikan pada akhir Juni 2025.

Mereka menganalisis 156 insiden penjarahan bantuan kemanusiaan dari AS yang dilaporkan oleh organisasi mitra bantuan AS dalam jangka waktu Oktober 2023 hingga Mei lalu.

Israel yang memiliki kontrol atas akses ke Gaza mengatakan bahwa Hamas melakukan penjarahan bantuangan pangan dari PBB dan organisasi-organisasi lain. Mereka menuding Hamas melakukan hal ini untuk meningkatkan keuangan mereka dengan cara mendongkrak harga barang dan menjualnya pada penduduk sipil.

BACA JUGA:Terjadi Lagi, Warga Sipil Gaza Tewas Ditembaki Israel Saat Ambil Bantuan Kemanusiaan

BACA JUGA:Trauma Anak-anak Gaza, UNICEF Serukan Bantuan Kemanusiaan!

Militer Israel mengatakan pada Reuters bahwa tudingan tersebut berdasarkan laporan intelijen bahwa Hamas menyita kargo dengan cara menyusup ke truk-truk bantuan.

Hamas membantah tudingan tersebut. Pejabat keamanan Hamas menyatakan Israel telah membunuh lebih dari 800 polisi dan petugas keamanan afiliasi yang berusaha melindungi kendaraan bantuan kemanusiaan.

Akan tetapi, France24 belum dapat memverifikasi tudingan-tudingan yang dilontarkan oleh Hamas dan Israel lantaran mereka belum mempublikasikan bukti bahwa militan telah mencuri bantuan.

Sedangkan hasil analisis mengatakan bahwa tindakan militer Israel setidaknya menyebabkan 44 dari 156 insiden, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) juga menuduh Hamas melakukan penjarahan masal. GHF merujuk pada sebuah artikel Washington Post tanggal 2 Juli yang mengutip warga Gaza yang tak dikenal dan pejabat Israel yang tak disebut mengatakan Hamas mengambil untung dari penjualan atas bantuan kemanusiaan yang dicuri.

BACA JUGA:Israel Dukung PBB sebagai Jalur Utama Bantuan ke Gaza, Kontroversi GHF Terus Berlanjut

BACA JUGA:GHF Mulai Distribusi Bantuan ke Gaza, Hadapi Ancaman dari Hamas dan Penolakan PBB

Akan tetapi studi ini juga memiliki limitasi, karena warga Palestina yang menerima bantuan tidak dapat diperiksa, ada kemungkinan suplai dari AS diberikan pada para pejabat administratif Hamas.

Menurut presentasi slide, dari total 156 kasus tercatat bahwa 63 pelaku tidak diketahui, 35 pelaku bersenjata, 25 orang tak bersenjata, 11 berkaitan langsung dengan aksi militer Israel, 11 subkontraktor korup, 5 personel kelompok bantuan yang terlibat dalam korupsi, dan 6 “pihak lainnya”.

Kategori :