Yubileum Pemuda 2025 dan Harapan Anak Muda Katolik: Pesan Bangun Dunia yang Manusiawi

Senin 04-08-2025,13:20 WIB
Reporter : Joylin Septiani
Editor : Noor Arief Prasetyo

BACA JUGA:Beasiswa Penuh untuk Pemuda Katolik di Untag Surabaya: Jalan Menuju Indonesia Emas

BACA JUGA:Peringatan Bom 13 Mei di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Surabaya, Perkuat Solidaritas dan Toleransi Antarumat Beragama

Beberapa merapat dalam kelompok kecil, berpegangan tangan, memanjatkan doa dalam bahasa yang berbeda namun rasa yang sama. Doa-doa itu lahir dari pergolakan yang dibawa masing-masing peziarah. Dari negara yang dilanda krisis, dari keluarga yang tercerai, dari hati yang sedang mencari makna.

Dari atas panggung, dengan salib kayu di bahunya, Paus Leo XIV berbicara kepada mereka.

“Saudara-saudari terkasih... doaku untuk kalian adalah agar kalian tetap teguh dalam iman, dengan sukacita dan keberanian. Carilah keadilan untuk membangun dunia yang lebih manusiawi. Layani orang miskin, dan dengan demikian bersaksi tentang kebaikan yang selalu kita harapkan untuk diterima dari tetangga kita,” tuturnya seperti dikutip Reuters, 2 Agustus 2025.

Kata-kata itu menjelma sebagai suluh. Bagi para peziarah muda dari reruntuhan perang, pesan Paus menjadi penegasan bahwa dunia yang porak-poranda masih bisa ditata kembali.


SEKELOMPOK BIARAWATI di antara para peziarah Yubileum Pemuda 2025 di Tor Vergata, Roma, Sabtu, 2 Agustus 2025.-FILIPPO MONTEFORTE-AFP-

Namun bukan hanya doa dan penghiburan yang dibagikan malam itu. Di tengah vigili, Paus Leo XIV menyelipkan pesan mendalam lewat jawabannya kepada tiga peziarah muda yang mewakili benua berbeda.

Bahwa persahabatan sejati hanya bertumbuh bila berakar pada kasih kepada Tuhan. Bahwa pilihan hidup bukan soal memilih “apa”, melainkan “siapa” kita ingin menjadi. Dan bahwa jalan menuju Kristus ditemukan dalam keadilan, pelayanan bagi yang miskin, serta pujian dalam Ekaristi.

Malam itu juga, mereka yang berkumpul di lapangan Tor Vergata mendoakan mereka yang tak sempat tiba. Maria dari Spanyol dan Pascale dari Mesir.

Pascale, menurut Rai News, berpulang akibat serangan jantung di dalam bus dalam perjalanan pulang dari salah satu acara Yubileum. Ia tidak kembali ke penginapan, tapi menuju tempat yang lebih sunyi, lebih damai.


MENDINGINKAN TUBUH, peziarah ini memanfaatkan semprotan air di kawasan Tor Vergata, 2 Agustus 2025.-FILIPPO MONTEFORTE-AFP-

Doa bagi Maria dan Pascale menjadi penutup yang senyap bagi malam vigil. Saat udara mulai mendingin, satu per satu para peziarah merebahkan diri. Tor Vergata pun pelan-pelan terlelap, bersiap menyambut misa penutup esok harinya yang akan mengutus jutaan jiwa kembali ke 146 penjuru dunia. (*)

 

Kategori :