Ia lalu menuding satu per satu celengnya. "Yang ini namanya 'celeng doreng'," ujarnya, sambil menunjuk patung celeng dengan warna doreng. Ia lalu menunjuk celeng berwarna kuning.
Kelompok jazz Dua Empat meramaikan gelaran BRI Jazz Gunung Series 3 Ijen.-Guruh D.N.-HARIAN DISWAY
"Satunya lagi 'celeng berbulu beringin'. Tapi celeng ini di kepalanya hanya ada 1 beringin. Sedangkan di pantatnya ada banyak beringin. Jadi dia berpikirnya lewat pantat," guraunya, kemudian tertawa.
BACA JUGA:Bromo Sunset Music and Culture, BRI Jazz Gunung Series 2 Bromo, Pesona Senja, Jazz dan Latar Bromo
"Nah, yang ini celeng cokelat," ujar seniman 63 tahun itu, sambil menunjuk patung celeng berwarna cokelat. "Pokoknya zaman sekarang ini, ketiganya lagi kompak. Entah kompak yang bagaimana silakan ditafsirkan sendiri," pungkasnya.
Dari panggung Ampitheatre, penampil pembuka adalah Dua Empat. Mereka membawakan berbagai komposisi populer karya mereka sendiri. Seperti From Friendship to Lovers, Isn't It Romantic, dan lain-lain. (*)
*Nita Aartsen usung musik Betawi dalam balutan jazz, baca seri selanjutnya...