Eksekusi Lahan Flyover Taman Pelangi Mulai Rabu, 13 Persil Sudah Dibebaskan

Senin 11-08-2025,18:40 WIB
Reporter : Ghinan Salman
Editor : Noor Arief Prasetyo

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemerintah Kota Surabaya terus mendorong percepatan pembangunan Flyover Taman Pelangi atau Flyover Dolog. Proyek tersebut ditargetkan mulai dikerjakan tahun ini, dengan dukungan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Adi Gunita menjelaskan, sebagian lahan proyek masih menunggu proses konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. 

Namun, sebagian lainnya telah dibebaskan dan siap dieksekusi. ”Dari total kebutuhan lahan, sekitar 29 persen sudah dibebaskan. Ada 13 persil yang sudah dibeli. Rencananya, Rabu ini kami mulai eksekusi bangunan yang sudah terbeli. Kami ratakan,” ujar Adi, Senin, 12 Agutus 2025.

Ia memastikan, pelaksanaan eksekusi bangunan tidak akan menemui kendala berarti. Sebab, sebagian besar lahan sudah dikosongkan oleh pemiliknya. Pun, para pemilik lahan telah menerima kompensasi ganti rugi. ”Jadi saat eksekusi nanti tidak akan ada masalah,” tuturnya.

Sedangkan sisa lahan yang belum dibebaskan, ada sebanyak 16 persil. Lahan tersebut sudah diajukan konsinyasi ke PN Surabaya dan saat ini masih menunggu putusan. Menurut Adi, tahapan konsinyasi meliputi pendaftaran, pemanggilan pemilik persil, penetapan dari pengadilan, hingga eksekusi bangunan dan tanah.

BACA JUGA:Desain Flyover Taman Pelangi Mulai Dirancang, Hubungkan Jalan Ahmad Yani-Jemur Andayani

BACA JUGA:Kampung Bundaran Taman Pelangi Mulai Ditinggalkan Warganya, Pemkot Kebut Pembebasan Lahan untuk Proyek Underpass 

Ia berharap proses ini bisa rampung paling lambat September. ”Kalau bisa Agustus sudah mulai eksekusi. Prinsipnya, dari pemerintah pusat, pelaksanaan pekerjaan baru bisa dimulai kalau status lahan sudah klir,” jelasnya.

Ia menjelaskan, Flyover Taman Pelangi itu didesain untuk menghubungkan arah selatan ke timur dan sebaliknya. Sehingga tidak ada lagi simpang sebidang di lokasi perlintasan kereta api. 

Pun, penyusunan Detail Engineering Design (DED) sudah dilakukan. Pengerjaannya melibatkan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Adi mengatakan, desain flyover akan berbentuk curved ramp. Melengkung. Menghubungkan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Jemur Andayani. Tipe jembatan layang itu dipilih karena dinilai efektif mengurai kemacetan antara Jalan Ahmad Yani dan Jemur Andayani.

”Makanya, (desain) flyover akan naik dari sisi selatan dan mengarah ke Jemursari. Karena masalah utama di situ adalah perlintasan sebidang kereta api,” ujar Adi.

BACA JUGA:Kampung Bundaran Taman Pelangi, Setengah Abad Terjepit Kebisingan (1): Sejak Lahir Biasa Bising

BACA JUGA:Gagas Flyover untuk Hapus Kemacetan Bundaran Dolog

Dengan tipe ramp melengkung, pengendara dari arah luar kota atau sisi selatan bisa langsung menuju Jalan Jemur Andayani. Tentu, tanpa harus menunggu lampu lalu lintas atau kereta yang hendak lewat. 

Kategori :