Matheus Cunha, meski bermain untuk Wolverhampton Wanderers, juga menunjukkan ketajamannya dengan 17 gol dari 36 laga.
Sementara itu, Benjamin Sesko menjadi primadona di Bundesliga dengan mencetak 21 gol dari 45 pertandingan. Dengan catatan di atas, trisula itu bisa jadi momok menakutkan bagi pertahanan lawan.
Salah satu keunggulan dari trisula baru Manchester United adalah fleksibilitas posisi masing-masing pemain. Matheus Cunha, yang pada dasarnya merupakan second striker, dapat dimainkan di sayap kiri.
Hal itu memberikan variasi dalam serangan. Di sisi lain, Bryan Mbeumo adalah penyerang sayap kanan yang juga bisa berfungsi sebagai penyerang tengah.
Benjamin Sesko, dengan karakteristik penyerang tulen, adalah ujung tombak yang diandalkan untuk mencetak gol.
BACA JUGA:Rating Pemain Man Utd Pasca Ditahan Everton 2-2, Bryan Mbeumo So So!
BACA JUGA:Man Utd vs Everton 2-2: Mbeumo Debut, Setan Merah Juara Summer Series
Tantangan Lain Man Utd
Selebrasi Casemiro usai cetak gol saat Man United bungkam Athletic Bilbao dengan skor 4-1, di leg kedua Liga Europa UEFA pada Kamis 8 Mei 2025.--Twitter Casemiro @Casemiro
Meskipun trisula baru ini menawarkan harapan besar, sepak bola bukan hanya tentang serangan. Keberhasilan tim juga bergantung pada sektor lain, seperti kiper, bek, dan gelandang.
Koordinasi antar 11 pemain di lapangan sangat penting. Maka, meski potensi serangan terlihat menjanjikan, Man Utd perlu memastikan bahwa seluruh elemen tim bekerja sama untuk lebih baik dari musim lalu.
Dengan trisula baru yang dibentuk oleh Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Benjamin Sesko, Setan Merah memiliki peluang besar untuk bersaing di papan atas.
Namun, kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh serangan, namun juga oleh kekompakan tim secara keseluruhan. Fans Man Utd tentu berharap bahwa kombinasi itu dapat membawa mereka kembali meraih gelar juara. (*)