Fitur itu membuatnya semakin menggemaskan, meski beberapa pengguna merasa nuansa tersebut agak menyerupai adegan dari serial fiksi sains Black Mirror.
BACA JUGA:Ramadan dan Tren Permainan Tradisional: Dari Petasan hingga Meriam Bambu
Namun, ada beberapa catatan teknis. Tombol daya tidak sepenuhnya menonaktifkan mainan. Karena jika ditekan, perangkat tetap akan merespons meski dalam kondisi mati.
Hal itu berpotensi menimbulkan masalah jika dibawa ke sekolah. Sebab, bisa saja mainan aktif secara tak sengaja.
Nano-Mals mainan virtual pet tersebut dapat saling berkomunikasi bila pengguna memiliki lebih dari satu unit.-Kris Naudus-endgadget.com
Selain itu, fungsi bisu (mute) hanya bekerja saat perangkat menyala penuh dan akan kembali aktif setiap kali mainan dihidupkan ulang.
BACA JUGA:Ini 5 Karya Inovasi Elektronik Siswa SMK St. Louis Surabaya, Kenalkan Teknologi Lewat Permainan
Diminati Anak dan Dewasa
Meski demikian, Nano-Mals dianggap sebagai langkah awal yang menjanjikan dari Hasbro. Anak-anak akan menyukai desain imutnya. Terlebih dengan pakaian mini bawaan yang juga berfungsi sebagai pelindung.
Sementara orang dewasa, khususnya orang tua, akan mengapresiasi perangkat itu karena bebas layar. Dan dapat menjadi pengalih perhatian sehat dari gawai.
Saat ini, Nano-Mals sudah tersedia di berbagai toko mainan besar di AS. Seperti Walmart dan Amazon, dan diperkirakan akan segera masuk ke pasar internasional, termasuk Indonesia. (*)