Nilai-Nilai Pancasila dan 80 Tahun Indonesia Merdeka

Selasa 19-08-2025,13:14 WIB
Reporter : Tofan Mahdi*
Editor : Yusuf Ridho

SEPEKAN sebelum Republik Indonesia merayakan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI, negara tetangga Singapura merayakan ulang tahun kemerdekaan yang ke-60. Bukan bermaksud membandingkan karena memang banyak aspek yang berbeda, tetapi kita harus mengakui pada semua aspek dan indikator kesejahteraan sebuah bangsa, kita masih kalah oleh negara tetangga. Seharusnya tidak kalah, tetapi ada banyak hal yang menuntut kita harus berbenah.

Hingga 80 tahun merdeka, tingkat pendapatan per kapita Indonesia baru mencapai USD 4.950, sedangkan Singapura sudah menembus angka USD 90.674. 

Dengan pendapatan per kapita setara dengan Rp 6,6 juta per orang per bulan, Indonesia belum beranjak dari status sebagai negara berkembang. 

BACA JUGA:Lahirnya Pancasila

BACA JUGA:Konsensus Tokoh Nasionalis-Religius dalam Merawat Pancasila

Sebaliknya, Singapura dengan pendapatan per kapita setara dengan Rp 121 juta per bulan menjadi salah satu negara terkaya di dunia. 

Membandingkan GDP per kapita dengan Singapura yang penduduknya hanya 6 juta jiwa tidak apple-to-apple

Namun, jika melihat Tiongkok dengan penduduk sebanyak 1,4 miliar jiwa bisa mencapai pendapatan per kapita USD 13.121 (setara Rp 17,6 juta per bulan), Indonesia masih jauh tertinggal. Bahkan, pendapatan per kapita Malaysia sudah mencapai sekitar Rp 15,9 juta per bulan.

Mengapa sebuah negara bisa menjadi kaya dan sejahtera dan ada negara yang tetap miskin? Apa yang membuat negara-negara tersebut melampaui negara lainnya dalam mencapai kesejahteraan bangsa? 

BACA JUGA:Pancasila sebagai Roh Pembangunan dan Identitas Bangsa: Refleksi dari Tanah Reog

BACA JUGA:Pancasila di Reruntuhan Demokrasi

Setelah diteliti, salah satu faktornya adalah terletak kepada komitmen pemerintah negara tersebut dalam menjaga konsistensi melaksanakan amanah konstitusi. 

Bukan kekayaan alam yang dimiliki yang menentukan kesejahteraan, melainkan bagaimana sebuah negara dikelola akan lebih menentukan bagaimana negara tersebut mampu mencapai kesejahteraan.

Indonesia adalah negara kepulauan yang besar dan luas serta memiliki kekayaan alam yang berlimpah.  Namun, setelah 80 tahun merdeka,  ”begini-begini saja”. Rakyatnya tidak sejahtera, beban pajak makin mahal, praktik KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) kian terang-terangan dan ujungnya peradaban masyarakat menjadi mundur. 

BACA JUGA:Pancasila, Api yang Tak Boleh Padam

Kategori :