Satu per satu mobil mulai bergerak pelan, diikuti barisan warga dengan kostum unik. Sepanjang rute sejauh satu kilometer, suasana meriah terus terjaga. Anak-anak melambai, penonton berswafoto, bahkan ada yang bersorak geli melihat temannya tampil dengan busana adat penuh ornamen.
BACA JUGA:Gus Ipul Apresiasi SRMA 37 Gresik, Siapkan Program Kesehatan dan Modal Usaha untuk Orang Tua
BACA JUGA:Gus Yani Paparkan Inovasi 9 Tatanan Kabupaten Sehat, Pemkab Gresik Optimis Menangkan Penghargaan
Dari Jalan Gubernur Suryo hingga Jalan Jaksa Agung Suprapto, parade seakan menjadi pesta rakyat. Warga dan peserta parade saling menyapa, berinteraksi tanpa jarak.
Ada yang membagikan senyum, ada pula yang menawarkan produk khas sambil berjalan. Begitu garis finis tercapai, wajah lega terlihat jelas di bibir para peserta. Keringat mereka menetes deras, namun kebanggaan tak bisa ditutupi.
Hari itu, Gresik merayakan kemerdekaan dengan caranya sendiri. Yakni dengan merayakan identitasnya. Setiap kelurahan membawa cerita. Parade ini mungkin hanya berlangsung satu hari, namun semangatnya akan terus hidup di hati warga yang menyaksikannya. (*)