Ya, benteng yang dulunya berfungsi menolak ’’orang luar’’, kini justru menyambut turis.
BACA JUGA:GIIAS Surabaya 2025: Tiongkok Masih Dominasi Mobil Listrik, GWM hingga BAIC Jadi Pendatang Baru
Dengan dinaungi payung plus jas hujan tipis, kami bergerak menuju bangunan besar yang tampak modern. Itulah Museum Perang Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang, tujuan utama kami sore itu.
Harus diakui, momen memasuki Benteng Wanping itu penting. Ia memberi konteks. Bahwa sebelum masuk ke ruang-ruang penuh foto dan artefak, kami terlebih dulu melewati benteng yang pernah menjadi panggung nyata pertempuran. (*)