Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (77): Ilmu Berdagang Sejak TK

Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (77): Ilmu Berdagang Sejak TK

PARA SISWA TK membawa bingkisan untuk jurnalis peserta program CIPCC, 23 Oktober 2025.-Doan Widhiandono-

Taman kanak-kanak di daerah suku Yi mengajarkan ekonomi dan empati sejak dini. Kurikulum mereka khas, tetap menampilkan kearifan lokal daerahnya.

PAGI itu, aroma harum menguar dari salah satu ruang kelas Zhaomei Community Kindergarten, Kabupaten Zhaojue, Provinsi Sichuan. Sekelompok anak usia TK sibuk mengaduk bahan dalam baskom kecil. Mereka dibimbing seorang guru yang berpakaian tenun khas suku Yi.

“Hari ini kita membuat sabun. Minyak aromaterapi,” kata Pan Yi Ran, kepala sekolahnya.

Ya, Pan Yi Ran adalah sosok yang sebelumnya membimbing puluhan anak-anak keluar sekolah. Menyambut kami, jurnalis peserta program China International Press Communicaion Center (CIPCC), 23 Oktober 2025. Anak-anak itu keluar, berlari kecil dari areal sekolah. Lantas menggandeng kami. Satu per satu. Menuju sekolah yang rapi tersebut.

Kelas keterampilan yang kami datangi hari itu memang bukan sekadar aktivitas pelatih motorik. Sabun, minyak aromaterapi, bahkan lukisan sederhana bisa alat belajar tentang kehidupan. 

BACA JUGA:Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (76): Sebuah Kenangan Pernah Miskin

BACA JUGA:Siswa ITCC Raih Beasiswa ke Tiongkok (6): Siap Taklukkan Dunia Siber

Hasil karya mereka bisa "dibeli" dengan poin. Bukan uang. Di akhir periode, poin itu ditukar dengan barang kecil pilihan mereka.

“Ini untuk mengajarkan para siswa tentang mata pencaharian. Agar mereka tahu bahwa orang tua mereka bekerja keras demi mereka,” ujar Pan Yi Ran.

K Zhaomei berdiri Oktober 2020. Menempati lahan seluas 6.204 meter persegi di Komunitas Zhaomei, permukiman baru bagi warga relokasi dari Desa Xuanya. Sebanyak 501 anak usia 3–6 tahun bersekolah di situ. Sebagian besar dari keluarga suku Yi.

Dalam kesehariannya, mereka belajar sambil mengenakan pakaian tradisional berwarna hitam legam dengan sulaman perak.


PEMBUATAN SABUN dan minyak aromaterapi oleh siswa-siswa TK.-Doan Widhiandono-

Sekolah itu mengusung semboyan ’’Menumbuhkan bakat alami dan kebaikan lewat tindakan.’’ “Kami ingin anak-anak berkembang secara alami, mengikuti irama tumbuh kembang fisik dan mental mereka,” jelas Pan Yi Ran.

Zhaomei Community Kindergarten bukan sekadar sekolah desa. Fasilitasnya modern, dari permainan besar hingga alat bantu belajar digital. Semuanya dibangun melalui program percepatan pembangunan daerah etnis minoritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: