- meningkatkan kepuasan kerja,
- mengurangi kejenuhan akibat rutinitas monoton,
- membuka peluang pengembangan diri baik secara pribadi maupun profesional berkat pengalaman lintas budaya.
BACA JUGA: 5 Kebiasaan Pagi Produktif sebelum Kerja Dimulai
Tantangan yang Harus Dihadapi
Meski menawarkan kebebasan, gaya hidup itu juga memiliki tantangan yang tidak ringan:
- Koneksi internet tidak stabil bisa mengganggu produktivitas.
- Manajemen waktu buruk dapat menyulitkan koordinasi, apalagi dengan klien lintas zona waktu.
- Risiko kesepian muncul karena minimnya interaksi dengan rekan kerja.
BACA JUGA:6 Gaya Hidup Sehat untuk Mengelola Gejala PCOS Secara Alami dan Efektif
Perbedaan budaya bisa menimbulkan kebingungan bahkan stres saat berpindah negara.
Ilustrasi dua individu yang sedang melihat peta untuk mencari arah jalan--freepik.com
Koneksi Internet Tidak Stabil: Internet menjadi salah satu hal yang paling dibutuhkan, dengan koneksi yang tidak stabil atau buruk dapat mempengaruhi produktivitas saat bekerja.
Manajemen Waktu Buruk: Sulitnya mengatur jadwal kerja, apalagi dengan perbedaan waktu yang cukup berbeda dapat menyebabkan kesulitan berkomunikasi dan koordinasi dengan tim atau klien.
BACA JUGA:Tren Core di TikTok: Gaya Hidup Estetika yang Viral
Risiko Mengalami Kesepian: Kurangnya interaksi dengan teman atau rekan kerja dapat menyebabkan kesepian. Bahkan, jika kesepian itu berlanjut tanpa adanya solusi dapat menyebabkan burnout atau kelelahan mental.
Perubahan Budaya Terus-menerus: Melakukan digital nomad bukan hanya tentang bekerja berbeda tempat. Tetapi juga tentang menyesuaikan diri dengan budaya tempat yang dikunjungi. Perbedaan itulah yang akan membuat kebungungan hingga stres.