ASCOPE 50 Tahun: Dari Migas ke Energi Bersih, ASEAN Hadapi Babak Baru

Selasa 02-09-2025,15:45 WIB
Reporter : Noor Arief Prasetyo
Editor : Noor Arief Prasetyo

HARIAN DISWAY - Tahun 2025 menandai 50 tahun berdirinya ASEAN Council on Petroleum (ASCOPE), forum kerja sama energi kawasan yang beranggotakan 10 perusahaan migas nasional serta otoritas energi di ASEAN. Sejak didirikan pada 1975 dengan Pertamina sebagai salah satu pendirinya, ASCOPE menjadi wadah penting dalam memperkuat kolaborasi energi lintas negara.

Selama setengah abad, organisasi ini memainkan peran strategis dalam eksplorasi dan pengelolaan migas, pembangunan pipa gas lintas negara, hingga memperkuat ketahanan energi ASEAN. Kini, perjalanan panjang tersebut memasuki fase baru: transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Secretary In Charge ASCOPE, Henricus Herwin, menegaskan relevansi forum ini tetap terjaga meski peta energi global terus berubah. “ASCOPE yang terbentuk sejak 1975 telah berperan dalam membangun hubungan antaranegara dalam memenuhi kebutuhan pasokan energi melalui proyek migas. Namun demikian, anggota ASCOPE perlu beradaptasi dan memperkuat eksistensinya untuk memimpin arah baru energi ASEAN, sejalan dengan perubahan peta energi global, tantangan geopolitik, dan tuntutan transisi menuju energi bersih,” ujar Henricus, yang juga SVP Strategy & Investment PT Pertamina (Persero).

Ia menambahkan, perjalanan 50 tahun ASCOPE menjadi cermin evolusi energi di kawasan. “Setengah abad perjalanan ASCOPE merupakan cermin perjalanan energi ASEAN, dari era eksplorasi minyak lepas pantai, pembangunan pipa gas lintas negara, hingga memasuki babak transisi energi,” jelasnya.

BACA JUGA:Pertamina Energi Negeri Serentak di 28 Kota: Edukasi Energi untuk 19 Ribu Siswa SD

BACA JUGA:Kembangkan Inovasi Mahasiswa, Pertamina Goes to Campus 2025

Sejak era 1970-an, ASCOPE menjadi katalis kerja sama energi kawasan. Salah satu pencapaian paling nyata adalah pembangunan Trans-ASEAN Gas Pipeline (TAGP) yang kini menjangkau lebih dari 3.600 kilometer, menghubungkan Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

Selain itu, forum ini turut mendorong pengembangan fasilitas regasifikasi LNG dengan kapasitas lebih dari 58 juta ton per tahun, serta melahirkan ASEAN Petroleum Security Agreement (APSA) untuk memperkuat solidaritas energi menghadapi potensi krisis.

ASCOPE juga meluncurkan pedoman standar internasional bagi penonaktifan fasilitas migas lewat Decommissioning Guideline, serta menjadi sarana diplomasi energi antar-BUMN migas ASEAN.

Tantangan terbesar yang kini dihadapi adalah peningkatan kebutuhan energi di tengah komitmen menuju emisi nol bersih. Proyeksi ASEAN Energy Outlook 2024 menyebutkan konsumsi energi kawasan akan melonjak dua kali lipat pada 2050. Gas bumi diperkirakan tetap menjadi energi transisi, sementara pengembangan teknologi rendah karbon seperti Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS), hidrogen, serta perdagangan karbon menjadi agenda strategis baru.


Ilustrasi proyek migas di Indonesia.-Humas Pertamina-

Sejalan dengan itu, pada 2023 ASCOPE membentuk Clean Energy Task Force untuk memperluas eksplorasi peluang energi hijau, termasuk pemanfaatan jaringan pipa gas bagi transportasi hidrogen.

Gejolak harga minyak dan gas akibat konflik Rusia–Ukraina membuktikan pentingnya diversifikasi pasokan serta ketahanan energi kawasan. Kolaborasi langsung antar-BUMN migas ASEAN—mulai dari Pertamina, Petronas, hingga Petrovietnam—memberikan kekuatan tawar bagi kawasan di panggung global.

Setengah abad perjalanan ASCOPE menegaskan bahwa kerja sama energi bukan hanya soal pasokan, tetapi juga menyangkut kedaulatan dan keberlanjutan. Momentum emas ini dipandang sebagai kesempatan untuk mendefinisikan arah baru energi ASEAN: memperkuat kelembagaan, memperluas fokus ke energi bersih, meningkatkan investasi, serta mempercepat riset dan inovasi.

ASCOPE kini bukan sekadar forum teknis, melainkan simbol tekad Asia Tenggara untuk menghadapi dinamika energi global dan menavigasi transisi menuju masa depan yang lebih hijau, tangguh, dan inklusif. (*)

Kategori :