Daniel Levy Mundur dari Tottenham Hotspur, Akhiri 24 Tahun Era Kepemimpinan

Jumat 05-09-2025,11:12 WIB
Reporter : Muhammad Farrel Radia
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY - Era panjang Daniel Levy di Tottenham Hotspur resmi berakhir. Presiden klub yang telah memimpin selama 24 tahun itu akan mundur dari jabatannya. 

Hal itu menandai dimulainya babak baru bagi Spurs. Tentu, keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Levy merupakan sosok paling lama menjabat sebagai chairman dalam sejarah Premier League.

Sejak mengambil alih kursi pimpinan pada Februari 2001 usai membeli saham dari Alan Sugar, Levy menjadi wajah utama Tottenham. 

Dalam dua dekade lebih, ia membawa klub konsisten tampil di kompetisi Eropa dalam 20 musim terakhir. Spurs juga berhasil menembus final Liga Champions 2019/2020 dan meraih dua trofi, yakni Carling League Cup 2008 dan Liga Europa musim lalu.

BACA JUGA:Man City vs Tottenham 0-2, Tiga Poin di Etihad Bawa Spurs ke Puncak Klasemen

BACA JUGA:Tottenham vs Burnley 3-0, Kudus dan Richarlison Bawa Spurs Berpesta


Son Heung-min saat mengangkat piala Liga Eropa bersama rekannya di Spurs-@FaktaSepakbola-X

Meski demikian, perjalanan Levy diwarnai banyak kritik. Bagi sebagian fans, ia dianggap sebagai lambang dari kegagalan Spurs dalam meraih lebih banyak gelar. 

Selama 24 tahun, prestasi klub kerap dinilai tidak sebanding dengan ambisi dan potensi yang dimiliki. Berbagai protes dari suporter pernah digelar untuk menuntut dirinya lengser dari jabatan.

Warisan terbesar Levy mungkin adalah pembangunan stadion baru, Tottenham Hotspur Stadium, berkapasitas 62.000 kursi yang diresmikan pada 2019. 

Stadion baru itu menjadi simbol transformasi Spurs dari tim papan tengah menjadi klub top EPL dengan daya tarik komersial besar. 

BACA JUGA:Bayern Lepas Palhinha ke Tottenham, Spurs Tanggung Gaji 10 Juta Euro per Tahun

BACA JUGA:Arsenal vs Spurs di Hong Kong: Arteta vs Frank dalam Uji Coba Panas Pra-Musim

Levy juga dikenal lihai dalam negosiasi transfer, meski banyak pemain bintang seperti Gareth Bale, Luka Modric, dan Kyle Walker akhirnya hengkang.

Dalam beberapa tahun terakhir, kritik semakin tajam terkait strategi transfer, minimnya investasi di tim wanita, hingga kegagalan membangun struktur olahraga modern seperti rival-rival mereka di EPL. Hal ini membuat peran Levy dianggap terlalu besar untuk dijalani satu orang.

Kategori :