HARIAN DISWAY – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono memberikan peringatan keras kepada ratusan pejabat eselon II, III, dan IV yang baru saja dilantik. Dalam arahannya, Ony menegaskan bahwa jabatan bukan sekadar formalitas, melainkan amanah yang harus dibuktikan dengan inovasi nyata.
“Pejabat tidak boleh hanya duduk di kursi jabatan tanpa karya. Hati-hati kalau tidak berinovasi dan tidak menjalankan guideline. Tiga bulan sekali ada evaluasi,” ujar Ony dalam sambutannya, Minggu, 7 September 2025.
Sebanyak 149 pejabat struktural, terdiri dari jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator, hingga pengawas, resmi menduduki posisi baru. Selain itu, ada 131 kepala SD dan SMP serta 9 kepala puskesmas yang ikut dilantik dalam gelombang rotasi tersebut.
Ony menjelaskan, pola evaluasi berbasis triwulan (setiap tiga bulan) merupakan bagian dari manajemen talenta aparatur sipil negara (ASN). Mekanisme ini tidak lagi mengandalkan seleksi terbuka semata, tetapi menitikberatkan pada kinerja, integritas, dan rekam jejak prestasi.
BACA JUGA:Bupati Ngawi Tekankan Pentingnya Karakter pada Kuliah Perdana Akper
BACA JUGA:Jembatan Joju Resmi Beroperasi, Warga Ngawi Kini Menyeberang Bengawan Solo Lebih Aman
“Penentuan pejabat dilakukan lewat penilaian kinerja, integritas, hingga prestasi. Hasilnya diusulkan ke BKN untuk persetujuan pelantikan. Jadi jabatan ini tidak bisa hanya ditunggu momentumnya, tapi sewaktu-waktu bisa diganti bila tidak menunjukkan hasil,” tegas Ony.
Ngawi sendiri menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari peningkatan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan, hingga percepatan ekonomi berbasis pertanian dan UMKM. Ony menekankan bahwa pejabat baru harus bisa melahirkan terobosan konkrit, misalnya digitalisasi layanan publik, pengelolaan data pendidikan yang terintegrasi, hingga inovasi sektor kesehatan berbasis teknologi.
“Kalau tidak ada inovasi, tidak ada percepatan, otomatis akan tergeser. Masyarakat butuh bukti, bukan janji,” tandas Ony.
Dengan ultimatum ini, Ony berharap pejabat yang baru dilantik mampu membangun birokrasi Ngawi yang lebih responsif, transparan, dan mampu menjawab kebutuhan warga. (*)