BACA JUGA:Siswa ITCC Raih Beasiswa ke Tiongkok (1): Bening Tilu Kejar Cita-Cita Mulia
Hubungan antarpekerja juga ia soroti. Menurut Cheng, komunikasi antara staf Tiongkok dan Indonesia berjalan lancar. Bahkan, banyak posisi manajerial di proyek CDTO di Indonesia dijalankan oleh pekerja lokal. “Ini membuktikan bahwa etos kerja dan disiplin di Indonesia sangat baik,” ujarnya.
Lalu, apa yang masih perlu dipelajari? Cheng menekankan aspek teknis. “Yang pertama adalah pemahaman yang lebih dalam tentang pengetahuan teknis. Mulai dari turbin dan berbagai perangkat pendukungnya,” katanya.
Ia menutup wawancara dengan penilaian tentang etika kerja. “Tidak ada masalah. Semua disiplin dan etos kerja baik. Pekerja Indonesia punya kemauan kuat untuk menyelesaikan tugas,” ucapnya.
Percakapan pagi itu menambahkan konteks bagi perjalanan saya bersama empat pekerja dari Indonesia tersebut. Bahwa pelatihan dan kunjungan lapangan bukan sekadar tur teknis. Ada strategi besar di baliknya: membangun jaringan manusia, menguatkan pemahaman lintas budaya, dan memastikan investasi energi di Asia Tenggara berjalan dengan standar yang sama.
VICE GENERAL MANAGER CDTO Cheng Yongzhuo difoto di Hotel Sheraton Hohhot setelah wawancara.-Doan Widhiandono-
Cheng Yongzhuo merangkumnya secara sederhana: belajar, utamakan keselamatan, dan praktik. Tiga hal itu pula yang akan terus mewarnai sepekan di Mongolia Dalam tersebut. (*/bersambung)