Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (83): Wajah Babi sampai Big Data Mangga
KULIAH Prof. Yan Yan di Jianguomen Diplomatic Residential Compound, 13 November 2025.-Doan Widhiandono-
Sebelum internet menjangkau ladang dan kandang, desa-desa di Tiongkok masih bergantung pada informasi dari pemerintah setempat. Keputusan pertanian, harga komoditas, dan akses pasar sebagian besar bersandar pada pengalaman. Kini, desa menjadi laboratorium digital. Petani menjadi pengguna data.
MAJUNYA desa-desa Tiongkok itu kami saksikan selama beberapa pekan. Misalnya di Desa Hunsala, Panzhihua, Provinsi Sichuan. Atau di Malipo, Wenshan, Provinsi Yunnan.
Dan salah satu fondasi kemajuan itu dijelaskan dalam kuliah dengan Prof. Yan Yan dari Renmin University of China. Kuliah itu dilangsungkan di Jianguomen Diplomatic Residence Compound, Kamis, 13 November 2025.
Prof. Yan menegaskan bahwa digitalisasi desa bukan sekadar soal jaringan internet. Tetapi bagaimana teknologi menjadi bahasa baru antara manusia, bumi, dan masa depan.
BACA JUGA:Siswa ITCC Raih Beasiswa ke Tiongkok (6): Siap Taklukkan Dunia Siber
Ya, sejak 2013, Tiongkok menjalankan Broadband China Strategy. Cukup sukses. Pada akhir 2021, akses broadband telah mencapai 100 persen desa dan kawasan miskin.
Pada Desember 2023, penetrasi internet pedesaan mencapai 66,5 persen dengan 326 juta pengguna. Kecepatan unduh rata-rata melebihi 100 Mbps. Perkembangan itu didukung pembangunan stasiun base 3G hingga 5G di setiap kabupaten. Juga subsidi untuk perangkat serta biaya akses rumah tangga.
Selain internet, terminal informasi pertanian dan berbagai aplikasi mobile bermunculan. Infrastruktur digital itu kini mencakup sistem konservasi air, transportasi, jaringan listrik, logistik, dan pertanian. Proyek-proyek cerdas berkembang pesat, menjadikan desa lebih terhubung dan efisien.
Internet juga membuka peluang baru. Sektor Internet Plus di pedesaan. Sebut saja e-commerce, pertanian kreatif, homestay, dan layanan lansia, berkembang pesat.

BIG DATA varietas mangga di Panzhihua yang menampilkan data-data varietas.-Doan Widhiandono-
Pada 2023, penjualan ritel daring pedesaan mencapai 2,49 triliun yuan. Penjualan online produk pertanian 587,03 miliar yuan. Infrastruktur mendukung. Ada 3.000 pusat layanan e-commerce di tingkat kabupaten dan 158.000 titik layanan di desa. Itu memberi manfaat langsung kepada banyak petani.
Salah satu inovasi menarik adalah livestreaming. Warga desa kini bisa menjual produk langsung ke pembeli, memperpendek rantai distribusi dan mendongkrak pendapatan.
Di Panzhihua, sistem pertanian mangga memanfaatkan big data untuk memantau setiap varietas: asal-usul, berat, hingga harga pasar secara real time. Petani tidak lagi menebak. Keputusan berbasis data.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: