-Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (82): Etalase Perbatasan Tiongkok-Vietnam
GERBANG PERBATASAN Tiongkok dan Vietnam di Pelabuhan Tianbao. Tempat itu adalah pintu masuk ekspor-impor darat ke ASEAN.-Doan Widhiandono-
Sebagai kawasan perbatasan, Malipo memang menjadi etalase. Jangan sampai kota itu kalah maju dibanding tetangganya: Vietnam.
GEDUNG olahraga itu meriah sekali. Sorak-sorai membahana. Begitu juga suara clapper, tangan plastik untuk ’’alat bantu’’ tepuk. Peluit terdengar beberapa kali. Plus suara bola dipukul dan lenguh para atlet.
Ya, itulah suasana pertandingan persahabatan bola voli yang mempertemukan Tiongkok dan Vietnam. Tepatnya, siswa SMA Malipo dan SMA Provinsi Tuyen Quang, Vietnam Utara.
Pertandingan itu—baik putra dan putri—dimenangkan Tiongkok. Tim putri menang dua set langsung. Tim putra berjuang cukup alot sebelum akhirnya menang dalam tiga set.
BACA JUGA:Siswa ITCC Raih Beasiswa ke Tiongkok (6): Siap Taklukkan Dunia Siber
Tapi, itu memang pertandingan persahabatan. Adu prestasi plus jalinan pertemanan dua negara yang bertetangga.
Maka, gedung olahraga yang jaraknya hanya beberapa ratus meter dari hotel kami—jurnalis peserta program China International Press Communication Center (CIPCC)—tidak hanya dimeriahkan pertandingan bola voli. Di situ juga ada pameran kerajinan. Khas warga Malipo. Yakni, batik, teh, sampai aneka olahan daging babi.
Dua puluh tahun lalu, tak ada yang membayangkan Malipo akan jadi tuan rumah ’’turnamen internasional.’’ Pada awal 2000-an, pendapatan per kapita warga hanya 226 yuan. Lebih dari 60 persen penduduk hidup dari ladang subsisten di lereng pegunungan batu. Sejak 2020, tak ada lagi warga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Pendapatan per kapita mereka melonjak jadi 9 ribu yuan.
Seperti ditulis sebelumnya, Malipo berhasil menuntaskan lebih dari 307 proyek dasar untuk jaringan air bersih hingga irigasi. Mereka juga sukses mengelola dana 106 juta yuan untuk pendidikan, 36 juta yuan untuk kesehatan, hingga 29 juta yuan guna membangun industri kecil. Sekolah-sekolah diperbaiki, pusat pelatihan dibuka, dan rumah sakit kabupaten kini memiliki unit operasi modern.

PERTANDINGAN VOLI yang mempertemukan tim SMA Malipo Tiongkok (kiri) dan SMA Provinsi Tuyemn Quang, Vietnam, di Malipo.-Doan Widhiandono-
Namun, perubahan terbesar bukan pada angka ekonomi, melainkan pada cara warga melihat masa depan mereka. Mereka percaya diri pada aneka produk lokal dan kebudayaannya. Itu kami saksikan pada gedung pameran Kerja Sama Pendampingan Pembangunan Kementerian Luar Negeri-Malipo, Minggu, 9 November 2025.
Kami tidak hanya melihat foto, data, dan kisah sukses Malipo. Di hari yang berkabut tebal itu, kami melihat ruang pajang aneka produk olahan warga. Juga mencicipi beberapa di antaranya. Misalnya, buah-buahan dan teh.
Beberapa jurnalis juga membatik. Serupa dengan teknik membatik khas Indonesia. Ada alat semacam canting untuk mengoleskan lilin panas ke kain putih. Motifnya khas Tiongkok. Yakni: panda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: