HARIAN DISWAY - Bagi Baskara Putra, atau yang lebih dikenal sebagai Hindia, lagu bukan sekadar melodi dan lirik. Lagu menjadi jendela ke jiwa seseorang.
Dan dalam album terbaru .Feast, "Membangun dan Menghancurkan", ada satu lagu yang membuatnya berhenti sejenak, menatap dalam, lalu tersenyum. Lagu itu adalah "O'Tuan".
"Karena kayaknya, setelah 13 tahun jalan bareng .Feast, ini pertama kalinya aku lihat sesuatu yang sangat personal. Yang enggak ada hubungan sama sosial politik dan segala macamnya," ujar Hindia saat sesi konferensi pers di Surabaya, Sabtu, 13 September 2025.
BACA JUGA:Feast Gelar Konser Album
BACA JUGA:Feast Gelar Konser di Surabaya 13 September 2025, Album Membangun dan Menghancurkan!
Nuansa Baru di Lagu .Feast
Konferensi pers konser album .Feast -Shafira Alfanur -Harian Disway
Selama lebih dari satu dekade, .Feast dikenal lewat narasi tajam tentang realitas sosial, kritik halus terhadap sistem, dan puisi-puisi yang menyentuh akar pergerakan.
Tapi "O'Tuan" berbeda. Di balik dentuman post-hardcore yang khas .Feast, tersembunyi sebuah surat cinta dari seorang anak kepada ibunya.
Hindia mengaku, lagu itu menyentuhnya secara mendalam. "Saya pribadi punya kedekatan yang kuat dengan ibu saya. Dan lagu itu rasanya seperti beliau bicara lewat musik," sambungnya.
Ia bercerita, sampai sekarang, sang ibu selalu memberinya ruang untuk bercerita, marah, menangis, atau sekadar diam. Dan ketika mendengar "O'Tuan", ia merasakan hal yang sama, yakni perasaan hangat, tulus, dan penuh penghargaan.
"Rasanya diberi kesempatan untuk boleh ngomong apa pun sama anak-anak itu menyenangkan,” lanjutnya. Hal itu merujuk pada para personel .Feast yang kerap dianggap sebagai generasi penerus musik alternatif Indonesia.
BACA JUGA:Feast Lengkapi Kisah Ali dengan Tiga Track Baru
BACA JUGA:Nadin dan Baskara: Suara Sunyi dari Generasi yang Tak Lagi Percaya Segalanya Baik-Baik Saja
Lagu O'Tuan Favorit Hindia di .Feast
Aksi panggung .Feast saat konser album -Sahirol Layeli -Harian Disway
"O'Tuan" memang bukan lagu paling keras di album itu. Tapi justru di tengah hentakan gitar dan dinamika vokal yang intens, muncul kelembutan yang jarang terdengar.