Bahkan founder Harian Disway Dahlan Iskan kerap mampir ke restorannya. “Abah (sapaan akrab Dahlan) itu sahabat saya. Kalau datang, pasti pesan kwetiaw sagu dan sup ikan,” kenang Jenny.
BACA JUGA:Sagolicious Pecahkan Rekor MURI, Sajikan 4.000 Porsi Mi Sagu
Dahlan sempat menulis tentang kuliner sagu ala Jenny dengan judul “Jenny Mi”. Sekaligus menyoroti keberhasilannya menjadikan sagu sebagai alternatif mi sehat tanpa gluten.
“Betul seperti yang ditulis Abah. Saya sudah mencoba ratusan kali sampai akhirnya berhasil. Kalau bahan lain bisa menyerupai mi terigu secara bentuk. Tapi soal rasa, yang benar-benar mendekati hanya sagu,” jelasnya.
Keunggulan sagu bebas gluten dan rendah indeks glikemik membuat produk Jenny cepat mendapat tempat di hati konsumen.Terutama penderita diabetes.
BACA JUGA:Sagolicious dan SPPG Kelapa Gading Sosialisasikan Sagu ke Pelajar
Banyak pelanggan menyebut bahwa kadar gula darah mereka stabil setelah rutin mengonsumsi olahan sagu.
Cerita-cerita itu menyebar dari mulut ke mulut. Menjadikan pengalaman konsumen sebagai strategi pemasaran alami yang ampuh.
Para pengunjung Osaka Expo 2025 berpose mengenakan topi Papua yang dibawa oleh owner Sagolicious Jenny Widjaja (tengah).-Jenny Widjaja-
Jenny pun tak sendiri. Ia menggandeng Charles Anderson, putranya, ikut mendampingi dan mengembangkan brand Sagolicious.
BACA JUGA:Sagolicious dan SPPG Kelapa Gading Sosialisasikan Sagu ke Pelajar
Kini, variasi produk Sagolicious semakin luas: mi sagu, tomyam sagu, ramen sagu, makaroni sagu, chip sagu, hingga kue berbahan dasar sagu.
Langkah Jenny tak berhenti di meja makan. Pada 24 Oktober 2024, Sagolicious bersama Badan Pangan Nasional (NFA) mencatat sejarah dengan rekor MURI untuk kategori “Makan Sajian Mi Sagu Terbanyak”.
Acara itu digelar di Mall Artha Gading, Jakarta Utara, dengan membagikan 4 ribu mangkuk mi sagu gratis kepada peserta MAG Run 2024.
Tak hanya itu, pada 2 September 2023, Jenny menerima Awen Award 2023 sebagai pengusaha perempuan inspiratif tingkat Asia Tenggara.