Tiongkok Peringatkan Warganya Hindari Jepang Setelah Ketegangan Diplomatik Soal Taiwan
Kombinasi foto yang dibuat pada 31 Oktober 2025 menampilkan (kiri) Presiden China Xi Jinping selama pertemuan di Pangkalan Udara Gimhae di Busan pada 30 Oktober 2025, dan (kanan) Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi berbicara di hadapan personel Angkatan-Andrew Caballero-Reynolds-via AFP
HARIAN DISWAY - Tiongkok menghimbau warganya untuk tidak bepergian ke Jepang, karena meningkatnya ketegangan antara kedua negera tersebut minggu ini, terkait komentar Perdana Menteri Sanae Takaichi tentang Taiwan.
Lewat unggahan daring pada Jumat malam, 14 November 2025, Kedutaan Besar Tiongkok di Jepang memperingatkan warganya tentang perjalanan ke negara tersebut.
"Baru-baru ini, para pemimpin Jepang telah melontarkan pernyataan yang terang-terangan provokatif terkait Taiwan, yang sangat merusak suasana komunikasi antarmasyarakat," tulis unggahan WeChat Kedutaan Besar Tiongkok.
"Risiko signifikan terhadap keselamatan pribadi dan kehidupan warga negara Tiongkok di Jepang," imbuhnya.
BACA JUGA:Rusia Gempur Kyiv dengan Serangan Besar-Besaran, Tewaskan 4 Warga Sipil
Beijing mengatakan bahwa mereka telah memanggil duta besar Jepang untuk memberikan teguran, di sisi yang lain Tokyo mengatakan telah memanggil duta besar Tiongkok.
Ketegangan saat ini bermula pada pertemuan parlemen di Jepang hari Jumat, 7 November 2025, ketika seorang anggota parlemen bertanya kepada Takaichi tentang keadaan seputar Taiwan.
"Jika ada kapal perang dan penggunaan kekuatan, bagaimana pun Anda memikirkannya, itu bisa menjadi situasi yang mengancam kelangsungan hidup," jawab Takaichi.
Pernyataan Takaichi tersebut, langsung memicu kemarahan Beijing dan Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
BACA JUGA:AS Umumkan Peluncuran Operasi Southern Spear di Karibia, Ketegangan dengan Venezuela Meningkat
Pada hari Selasa, 11 November 2025, Takaichi menolak untuk menarik kembali pernyataannya. Namun, ia mencatat bahwa ia akan berhati-hati dalam mengomentari skenario tertentu mulai sekarang.
Kemudian pada hari Kamis, 13 November 2025, Kementerian Luar Negeri Tiongkok memperingatkan Jepang untuk "berhenti bermain api" dan menambahkan bahwa tindakan tersebut akan menjadi "tindakan agresi, jika berani mencampuri situasi lintas Selat," unggahnya di X.
Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Sun Weidong juga memanggil duta besar Jepang untuk Tiongkok pada hari yang sama untuk menyampaikan ketidakpuasan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber