Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (23): Robot-Robot Pembersih Panel Surya

Senin 15-09-2025,15:31 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

Perjalanan siang itu, Kamis, 11 September 2025, terasa lebih ringan. Perut sudah terisi makan siang. Pikiran masih penuh dengan catatan dari kunjungan pagi ke proyek gasifikasi batubara. Kini, rombongan diarahkan ke lokasi berikutnya. Jaraknya sekitar 4–5 kilometer. Yakni, Tang-neng Photovoltaic Power Station, salah satu proyek energi surya milik China Datang di Hexigten Banner, Chifeng.

SEPERTI sebelumnya, perjalanan dipimpin oleh Wang Yuzhong, Wakil General Manager Inner Mongolia Datang International Keshiketeng Coal Gas Company. Sepanjang perjalanan dengan bus, mata kami dimanjakan oleh pemandangan panel-panel surya yang terbentang luas mengikuti kontur gurun.

Dari kejauhan, hamparan biru itu seolah menutup tanah cokelat keemasan yang sedikit gundul.

Di lokasi panel surya itu, Wang mengingatkan bahwa gurun yang kami lihat sebenarnya bukan sekadar tanah kering. “Ini sejatinya pasir,” ujarnya sambil berjongkok menunjukkan tekstur tanah.

BACA JUGA:Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (1): Tantangan Jadi Pencerita yang Jujur

BACA JUGA:Dari Peluncuran Buku Kisah-Kisah Menyentuh Shanghai Cooperation Organization (1): Tantangan Jadi Pencerita yang Jujur

“Kalau datang di musim semi, pemandangannya akan hijau. Rumput-rumput menutup permukaan. Kesannya berbeda.” Penjelasan singkat itu menegaskan bahwa proyek surya itu bukan hanya soal energi. Tetapi juga bagian dari upaya rehabilitasi ekologi gurun Dasha Di.

Sebelumnya, bus berhenti di area kontrol utama. Bangunannya tidak besar. Kira-kira sebesar kontainer. Di dalamnya, layar-layar digital menampilkan data produksi listrik, kondisi panel, dan aliran energi yang masuk ke jaringan.

Dari ruangan sederhana itu, ribuan panel surya yang terhampar di gurun dipantau secara real time.

Peserta pelatihan lalu diajak keluar untuk melihat panel surya dari dekat. Barisan panel tersusun rapi membentuk barisan panjang. Seolah tak berujung. Dari dekat, ukuran panel terlihat besar, dengan kemiringan tertentu agar optimal menangkap sinar matahari.


FAN HONGXING (kiri) menjelaskan kontur tanag gurun kepada peserta pelatihan, Kamis, 11 September 2025.-Doan Widhiandono-

Salah satu ’’atraksi’’ yang menarik perhatian peserta adalah robot pembersih otomatis. Bentuknya sederhana. Menempel di sisi panel, lalu bergerak perlahan menyusuri permukaan. 

Dengan sikat yang berputar, robot itu mengusir debu yang menempel. Semua bergerak di atas rel kecil yang dipasang di pinggiran panel.

Sigit Sulistyono, peserta dari Kendari, penasaran. Ia bertanya mengapa robot itu tidak dilengkapi semprotan air. Ternyata, debu adalah masalah utama di gurun. Membersihkan dengan sikat sudah cukup untuk mengatrol efisiensi panel.

Kehadiran robot itu memberi gambaran tentang bagaimana teknologi ’’sederhana’’ bisa meningkatkan efisiensi operasional. Tidak perlu pekerja yang berkeliling dengan sikat dan semprotan air untuk membersihkan panel surya.

Kategori :