Menurut Zita, agenda lain yang berlangsung sebelum seminar ternyata tidak selesai sesuai rencana, sehingga ia tidak dapat hadir dan berupaya mengkomunikasikan hal itu kepada panitia.
“Saya bertanggung jawab atas kekecewaan yang timbul dan saya belajar banyak dari ini,” tulisnya.
BACA JUGA:KPK Jawab Kritik Surya Paloh soal OTT Bupati Kolaka Timur
Zita juga menyinggung unggahan dirinya di pusat kebugaran yang sempat memicu reaksi publik.
Ia menjelaskan bahwa foto tersebut merupakan unggahan lama yang dijadwalkan sebelumnya, bukan aktivitas yang dilakukan saat seminar berlangsung.
BACA JUGA:DPR Kritik Lemahnya Pengawasan MBG, Banyak Insiden Siswa Dapat Makanan Tak Layak
“Saya memahami bagaimana itu bisa memicu persepsi yang keliru dan untuk itu saya mohon maaf,” tambahnya.
Dalam pernyataannya, Zita menegaskan komitmennya untuk membuka ruang dialog dan menerima kritik.
BACA JUGA:Prabowo Kritik Prinsip Ekonomi Trickle Down Tidak Terbukti: dari Dulu Tidak Netes-Netes
Ia menyebut program yang diusungnya, Unlock Indonesia, sebagai wadah untuk terus belajar dan membangun bersama berbagai pihak.
Namun, klarifikasi tersebut justru kembali menjadi bahan perbincangan di media sosial.
BACA JUGA:Pemotongan Hukuman Setya Novanto Picu Reaksi: Mantan Penyidik KPK Kritik Putusan PK
Salah satu komentar yang mendapat banyak respons menyindir gaya penulisan Zita yang dinilai terlalu rapi dan formal.
“Terima kasih — ChatGPT,” tulis akun tersebut, yang kemudian disukai ribuan pengguna dan dibalas puluhan lainnya. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi English for Creative Industry Universitas Kristen Petra