BACA JUGA:Mampir Pasar Buah Ranuyoso, Khofifah Belanja, Berbagi, dan Dukung Pedagang Kecil
BACA JUGA: Khofifah Tetapkan Tarif Trans Jatim Cuma Rp55, Hanya di Harhubnas Ke-55
Pada triwulan II tahun ini, ekonomi Jatim tumbuh 5,23 persen year on year, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional sebesar 5,12 persen. 
PDRB ADHB semester I tahun ini tercatat mencapai Rp1.668,6 triliun. Dari sisi perdagangan, Jatim juga mencatat surplus Rp120,61 triliun pada semester I tahun ini. Itu setelah pada tahun 2024 membukukan surplus Rp187,93 triliun dari total ekspor dan impor dalam dan luar negeri.
"Capaian ini tentunya, tidak terlepas dari peran serta dan kerjasama yang baik dengan provinsi-provinsi mitra, termasuk provinsi Kalimantan Selatan," ungkap Khofifah. 
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menginisiasi pembentukan forum investasi antara Jatim dan Kalsel dengan didukung oleh Ikatan Keluarga Alumni Universitas Airlangga.
BACA JUGA:FESyar Regional Jawa 2025, Gubernur Khofifah Tegaskan Jatim Jadi Episentrum Ekonomi Syariah Nasional
"Sebetulnya membangun jejaring dan penguatan ekonomi itu sangat mudah kalau kita bisa melihat peluang. IKA Unair itu sudah menginisiasi adanya investmen forum. Kalau ini bisa dilakukan di Banjarmasin, ini akan memberikan nilai strategis bagi pengembangan dan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan," ucapnyi. 
Didik Suryadi, perwakilan kelompok tani kopi asal Situbondo mengapresiasi program Misi Dagang dan Investasi pemprov Jatim. Perhatian pemerintah terhadap kelompok tani sangat luar biasa, mulai dari pelatihan, pendampingan hingga pemasaran produk didesain secara sistematis.
"Kami berterimakasih sekali, semua difasilitasi mulai dari hulu ke hilir, dari budidaya, pasca panen hingga pemasaran semuanya ada. Misi dagang jadi peluang bagi kami untuk memasarkan produk di Kalimantan," katanya. 
Pada forum yang sama, delapan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jatim dan Kalsel juga melakukan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS). Itu dilakukan sebagai wujud penguatan kerja sama antar daerah.
BACA JUGA:Melayat Ke Jember, Gubernur Khofifah Usulkan Jalur Penyelamatan
Penandatanganan dilakukan antara Dinas Perkebunan Jatim dengan Dinas Peternakan dan Perkebunan Kalsel, Dinas Peternakan Jatim dengan Dinas Peternakan dan Perkebunan Kalsel, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel. 
Kemudian, Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel, serta Dinas Kehutanan Jatim dengan Dinas Kehutanan Kalsel.
Kerja sama juga dijalin antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jatim dengan DPMD Kalsel, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jatim dengan DPMPTSP Kalsel, serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim dengan Diskominfo Kalsel.
Penandatanganan  PKS juga dilakukan oleh empat asosiasi antara kedua provinsi yakni KADIN, HIPMI, IWAPI dan Forkas Jatim dengan REI Kalsel. (*)