Apakah “menyelamatkan” seseorang berarti menghapus penderitaannya, atau justru memberi mereka kekuatan untuk menghadapinya?
BACA JUGA:Dereten Karakter Sampingan Anime yang Mencuri Spotlight
Dengan gaya cerita yang emosional, visual yang polos namun kontras dengan kontennya yang kelam, anime itu mengguncang batin penonton.
Banyak yang menganggap serial itu sebagai perwakilan sempurna dari dark psychological drama, yang meski hanya memiliki durasi singkat, meninggalkan kesan mendalam.
Takopi’s Original Sin adalah karya yang akan membuat siapa saja merenung setelah episode terakhir berakhir.
BACA JUGA:Marvel Tokon: Fighting Soul, Kombinasi Epik Superhero Rasa Anime
Akan banyak yang mempertanyakan makna bahagia, dan bagaimana dunia ini tidak selalu bersahabat pada orang-orang yang paling membutuhkannya.
Manga Takopi’s Original Sin mendapat adaptasi anime pada 2024 dan langsung menimbulkan diskusi panas.
Lima anime di atas mungkin tidak cocok untuk ditonton sambil lalu. Mereka menuntut perhatian penuh, emosi, bahkan terkadang membuat kita tidak nyaman. Namun, di situlah letak keindahannya.
BACA JUGA:Mengapa Hiatus Sering Terjadi di Dunia Manga dan Anime?
Frieren mengajak kita menghargai waktu, Orb menantang realitas kita, Monster memaksa kita menghadapi moralitas, Pluto memperluas definisi kemanusiaan, dan Takopi menunjukkan sisi rapuh jiwa manusia.
Semua itu menjadi media pengingat bagi siapa saja. Bahwa anime juga bisa menjadi cermin yang memantulkan pertanyaan terdalam tentang eksistensi. (*)