Meski begitu, Wahyudin berdalih tidak menyadari bahwa percakapan itu sedang direkam, dan mengaku tidak sepenuhnya sadar saat mengucapkan kalimat tersebut.
Selain itu, Badan Kehormatan turut menyoroti keberadaan botol minuman keras yang tampak di dalam mobil saat video direkam.
BACA JUGA:Deni Wicaksono: DPRD Jatim Fokuskan P-APBD 2025 untuk Program Pro Rakyat
Temuan tersebut menambah daftar pertanyaan yang diajukan kepada Wahyudin dalam proses pemeriksaan etik.
Ia diketahui merupakan anggota DPRD dari daerah pemilihan Boalemo dan Pohuwato, mewakili PDI Perjuangan untuk periode 2024-2029.
BACA JUGA:DPRD Dukung Pembatasan KK di Surabaya, Bantu Pastikan Layanan Sosial Kesehatan Tepat Sasaran
Sebagai informasi tambahan, setelah video tersebut viral, Wahyudin menyampaikan permintaan maaf melalui akun media sosial pribadinya.
Ia mengakui bahwa ucapannya tidak pantas dan menyebut insiden itu sebagai kekhilafan pribadi. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi English for Creative Industry Universitas Kristen Petra