"Lha iya, katanya ke pantai cari kelomang. Tapi kok tidak ada kelomangnya. Yang ada malah bintang-bintang di pasir pantai. Kan harusnya bintang ada di langit," sahut ibunya, Lian M Margareta.
"Lho, itu bukan bintang di langit. Tapi bintang laut. Bintang lautnya berenang sampai ke pantai," jawab Nandhira. Para peserta lain dan pengunjung pun tertawa.
BACA JUGA:Ragam Ekspresi Perupa Kediri dalam Pameran Lukisan Nyambung Roso
Ada pula lukisan karya Rahma Riadini, peserta pameran berusia 15 tahun. Dia mengeksplorasi tema kedamaian dan keindahan alam lewat lukisan berjudul Peaceful Serenity.
"Ada figur perempuan duduk di bawah pohon besar. Dia sedang melukis. Suasananya tenang dan asri. Seperti suasana yang saya rasakan saat melukis," kata Rahma.
Melalui pameran "Terima Kasih Ayah dan Bunda," YKAI berupaya meningkatkan kualitas dan kesejahteraan anak Indonesia dengan menumbuhkan kesadaran, pengetahuan, serta kemampuan masyarakat dalam mendukung potensi anak sesuai hak-haknya.
Suasana hari pertama pameran lukisan anak yang digelar YKAI di Galeri Merah Putih, Surabaya. Menampilkan 25 pelukis cilik dari berbagai daerah.-Guruh D.N.-HARIAN DISWAY
BACA JUGA:Pameran Lukisan NYALA: 200 Tahun Perang Diponegoro Refleksikan Perjuangan Pangeran Diponegoro
Selain itu, YKAI juga mendorong terciptanya lingkungan yang mampu memberikan peluang, dukungan, dan perlindungan bagi tumbuh kembang anak. Baik secara jasmani, rohani, mental, maupun sosial.
“Kami juga ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Jawa Timur dan Surabaya, untuk mendukung kegiatan kami agar apresiasi terhadap karya anak-anak semakin tumbuh,” ujar Fera.
Bagi YKAI, kemajuan Indonesia sangat bergantung pada lahirnya generasi muda yang kreatif, berdedikasi, dan mandiri.
BACA JUGA:Pameran Lukisan Menjejak Pesona Ampel di Quds Royal Hotel Surabaya Lengkapi Keberadaan ATIC
Melalui pameran itu, diharapkan semakin banyak anak mendapatkan ruang untuk berkarya. Serta kesempatan untuk diapresiasi. (*)