Lamine Yamal Cetak Sejarah, Raih Kopa Trophy Dua Tahun Beruntun

Selasa 23-09-2025,05:52 WIB
Reporter : Raden Josaphat Bhismantaka*
Editor : Retna Christa

Ia mencetak 18 gol dan lebih dari 20 assist dalam 55 pertandingan, catatan yang menempatkannya di jajaran penyerang paling produktif di Eropa.

Namun pengaruh Yamal tidak hanya soal angka. Gayanya yang penuh imajinasi, berani, dan tanpa rasa takut menjadikannya senjata paling berbahaya Blaugrana (sebutan Barcelona).

Bersama timnas Spanyol, perannya juga tak kalah besar. Ia membantu La Roja (sebutan timnas Spanyol) menembus final UEFA Nations League. Di usia 18 tahun, ia sudah memikul tanggung jawab yang biasanya hanya diemban para pemain senior.

BACA JUGA:Dunia Terlalu Cepat untuk Lamine Yamal: 18 Tahun, Masuk Nominasi Ballon d’Or!

BACA JUGA:Ballon d’Or 2025 Pilihan Mbappe: Dembele atau Yamal?

Konsistensi adalah kunci kebangkitannya. Dari El Clasico hingga final piala, Yamal mampu tampil menentukan. Dalam waktu kurang dari dua musim di level senior, ia sudah berkembang menjadi sosok yang ditakuti lawan sekaligus dipuja fans.

Dominasi Barca & Masa Depan Yamal


Lamine Yamal ketika menghadiri acara penghargaan Ballon d'Or di Paris, Selasa 23 September 2025-Stephane Cardinale-Corbis-Getty Images

Kemenangan beruntun Yamal sekaligus menegaskan dominasi Barcelona di ajang Kopa Trophy. Dari tujuh edisi sejak 2018, empat kali trofi ini jatuh ke tangan pemain Barca. Mulai Pedri (2021), Gavi (2022), serta Yamal (2024 & 2025).

Tahun ini juga menjadi babak baru dengan hadirnya Kopa Trophy versi perempuan. Barcelona kembali berjaya lewat Vicky Lopez yang meraih edisi perdana, memastikan malam penghargaan di Paris menjadi milik klub Catalan.

BACA JUGA:Dembele Disebut Layak Menang Ballon d’Or 2025 ketimbang Lamine Yamal! Ini Alasan Busquets

BACA JUGA:No Debat! Luis Enrique Sebut Dembele Layak Dapat Ballon d'Or

Meski meraih Kopa Trophy, Yamal sebenarnya juga hampir menggapai penghargaan tertinggi: Ballon d’Or. Ia finis di posisi kedua klasemen 2025, tepat di bawah Ousmane Dembele dari PSG.

Persaingan keduanya memikat perhatian dunia. Namun kemenangan Dembele di Liga Champions, juga final Piala Dunia Antarklub, kemudian menjadi penentu. Meski begitu, posisi runner-up di usia 18 tahun adalah pencapaian luar biasa.

Soal ambisi, Yamal tak pernah menutupinya. "Saya bilang pada teman-teman, saya tidak bermimpi hanya memenangkan satu Ballon d’Or, saya bermimpi memenangkan banyak," tegasnya.

Mengingat ia masih memenuhi syarat untuk Kopa Trophy tiga tahun lagi, prestasi beruntun yang baru ia ukir mungkin hanyalah awal dari warisan panjang. (*)

*) Mahasiswa magang Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Kategori :