Juga dengan patung lilin Bruce Lee. "Cukup puas. Meskipun enggak asli," katanya, kemudian tertawa.
Setelah puas menyusuri Museum Patung Lilin Madame Tussaud, Charles mengajak kami mengunjungi Mei Lok Experience Studio.
Benda-benda bekas usaha potong rambut jadul di Hong Kong. Benda itu tersimpan dalam Mei Lok Experience Studio di Peak Tower, Victoria Peak, Hong Kong.-Guruh D.N.-Harian Disway
Gerai yang menyediakan koleksi barang-barang tempo dulu. Semua item adalah benda masa lalu yang pernah eksis di Hong Kong.
BACA JUGA:Tunanetra Jagoan, Bikin Tim Perahu Naga di Hong Kong
Tersimpan rapi dan sangat terawat. Salah satunya adalah kursi potong rambut masa lalu. Masih sederhana. Dengan kursi lawas yang sepertinya bisa dinaik-turunkan.
Kemudian terdapat ruangan sepetak yang ternyata lift jadul. Terdapat tombol-tombol pengatur di dalamnya.
Lift semacam itu bentuknya persis seperti lift yang ada dalam film Ip Man 2. Tepatnya ketika adegan Donnie Yen bertarung dengan Suchart, musuhnya yang berambut panjang. Keduanya berkelahi di dalam lift yang sempit tersebut.
BACA JUGA:Tertahan Dua Tahun di Hong Kong,
"Nama owner Mei Lok Experience Studio adalah Mr Lee. Beliau memang gemar mengoleksi barang-barang kuno. Utamanya era 60-80an," ujar Jennifer Lo, staf Mei Lok.
Televisi Toshiba jadul keluaran dekade '60an di Mei Lok Experience Studio, Hong Kong.-Guruh D.N.-Harian Disway
Dia kemudian menunjukkan salah satu televisi yang usianya sudah 50 tahunan. Mereknya Toshiba.
"Televisi ini keluaran dekade '60an. Dulu milik sebuah keluarga di Hong Kong. Televisi pada masa itu merupakan barang mahal. Pemiliknya dulu bahkan sampai memberinya wadah," ujarnya.
BACA JUGA:Hong Kong Siap Luncurkan Satelit Pertamanya
Memang terdapat wadah semacam almari mini. Memiliki pintu dua sisi. Fungsinya untuk melindungi televisi dari debu maupun benturan-benturan yang tidak disengaja.
Selain koleksi tersebut, ada pula foto-foto masa lalu Hong Kong. Kemudian pajangan-pajangan kuno. Juga busana pengantin tradisional berwarna merah. Mengunjungi Mei Lok Experience Studio seperti membaca sejarah masa lalu kota tersebut. (*)