Jelajah Hong Kong bersama HKTB (4): Ladies Market, Surga Barang Murah di Mong Kok

Sabtu 27-09-2025,08:00 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Bus kami tiba tepat waktu. Pukul 21.00 waktu setempat. Di Hong Kong, tidak ada tradisi ngaret. Semua serba cepat. Wajar, kota metropolitan dengan penduduknya yang disiplin. Terlambat 10 menit saja sudah jadi masalah.

BACA JUGA:Mahasiswa Asing Dilarang Masuk Harvard, Hong Kong Tawarkan Kampus Alternatif

Setelah tiba di hotel, saya dan kawan-kawan lain bergegas ke kawasan perbelanjaan. Alex dan adiknya, Stanley Mak, memandu kami untuk mengetahui berbagai lokasi khusus. Seperti lokasi sepatu, elektronik, barang-barang branded, juga Ladies Market.

Letaknya sekitar 300 meter dari hotel kami. Melewati berbagai gerai dengan lalu-lalang orang. Setiap perempatan atau pertigaan tersedia traffic light. Juga zebra cross. Sebagai sarana untuk menyeberang. Warganya begitu patuh. Itu mencerminkan tegaknya hukum di Hong Kong. 

Tak lama, saya sampai di Ladies Market. Di situ terdapat lapak-lapak non-permanen. Berbagai souvenir dan aksesoris terpajang rapi. Bersih. Warga Hong Kong, termasuk Mong Kok, sangat peduli pada kebersihan.

BACA JUGA:Dorong UMKM Tembus Pasar Dunia, HIPMI Sidoarjo Hadiri Forum Dagang Internasional di Hong Kong

Beberapa kawan sudah melakukan tawar-menawar. Namun, saya memilih berjalan sedikit ke dalam. Terdapat beberapa pedagang yang sudah bersiap-siap menutup lapaknya. Salah satunya pedagang souvenir. 

Biasanya, harga 5 souvenir adalah 100 Hong Kong Dollar (HKD). Jelang tutup, pedagang akan memberikan 10 souvenir untuk harga tersebut. Tapi harusnya bisa lebih.

Saya mencoba melakukan penawaran. Dengan meminta 15 souvenir seharga 100 HKD. Pedagangnya setuju. "Baiklah, sudah mau tutup. Anda pembeli terakhir untuk hari ini," katanya. Saya pun mendapat 15 souvenir dengan harga tersebut.


Jika berbelanja di Ladies Market, Mong Kok, harus pandai menawar. -Guruh D.N.-HARIAN DISWAY

BACA JUGA:Chili Oil, Resep Rahasia dari Dua Koki Hong Kong, Bumbu Sejuta Umat

Beberapa kawan menggerutu. Mereka hanya dapat 8 atau 10 souvenir. Sedangkan saya dapat lebih banyak. Tapi ada juga yang dapat sama banyaknya dengan saya. Tentu pakai teknik yang sama. 

Saya juga sempat mampir ke beberapa gerai semacam minimarket. Membeli berbagai produk makanan khas Hong Kong. Di Mong Kok, semua serba ada. Saking banyaknya pilihan, jadi bingung memilih. 

Setelah puas berbelanja, esoknya, 23 September, tim HKTB mengajak kami ke Museum Budaya Visual Kontemporer M+.

BACA JUGA:Keunikan dan Sejarah Mi Hong Kong, Simbol Kekayaan Budaya dan Cita Rasa

Di dalamnya terdapat 33 galeri dan desain interaktif. Bangunan M+ pun megah dan unik. Kerap dianggap sebagai keajaiban arsitektur.

Kategori :