Jatim Raih Penghargaan Nasional Bidang Penyuluhan Kehutanan, Cetak Transaksi Rp1,26 T

Jatim Raih Penghargaan Nasional Bidang Penyuluhan Kehutanan, Cetak Transaksi Rp1,26 T

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meraih Penghargaan Terbaik I dalam Penyelenggaraan Penyuluhan Kehutanan Tahun 2025 dari Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. -Pemprov Jatim-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali mencatat prestasi nasional. Kali ini, Jatim meraih Penghargaan Terbaik I dalam Penyelenggaraan Penyuluhan Kehutanan Tahun 2025 dari Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. 

Penghargaan diserahkan oleh Wakil Menteri Kehutanan RI Rohmat Marzuki kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang diwakili Kepala Dinas Kehutanan Jatim Jumadi dalam Munas Penyuluh Kehutanan di Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025.

Capaian ini mencerminkan keberhasilan Jawa Timur dalam menjadikan pelestarian hutan sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat sekitar. 

Berdasarkan data aplikasi SIMLUH Kementerian Kehutanan, Kelompok Tani Hutan (KTH) Jawa Timur mencatat nilai transaksi ekonomi (NTE) sebesar Rp1,26 triliun. 

Artinya, kontribusi Jatim terbesar secara nasional. Yakni, mencapai 42 persen dari total NTE Indonesia yang sebesar Rp3,01 triliun.

BACA JUGA:Program Rutilahu Pemprov Jatim-Kodam V Sukses, 158 Rumah di Nganjuk Kini Layak Huni

BACA JUGA:Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Masyarakat, Gubernur Khofifah Dukung Penuh FinExpo dan IIFS 2025

”Keberhasilan ini menegaskan bahwa penyuluh kehutanan adalah garda terdepan dalam menjaga kelestarian hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Gubernur Khofifah di Surabaya, Jumat, 24 Oktober 2025.

Khofifah menjelaskan, capaian NTE Jatim telah mencapai 75 persen dari target Rp1,59 triliun. Itu juga menempatkan provinsi berjuluk Jer Basuki Mawa Beya itu di posisi teratas secara nasional. 

Keberhasilan ini tak lepas dari sinergi antara pemerintah daerah, para penyuluh kehutanan, dan kelompok tani hutan di berbagai wilayah.

Saat ini, Jatim memiliki 256 tenaga penyuluh kehutanan yang terdiri dari 212 ASN dan 44 PPPK, serta 564 Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) yang aktif mendampingi warga di lapangan.

”Penyuluhan kehutanan di Jatim tidak hanya menyasar pelestarian lingkungan, tetapi juga mendorong transformasi ekonomi masyarakat sekitar hutan,” tambah Khofifah.

BACA JUGA:Peringati Hari Santri 2025, Gubernur Khofifah Gratiskan Trans Jatim

BACA JUGA:Jelang Hari Santri Nasional, Khofifah Hadiri Lirboyo Bersholawat Bersama Habib Syech

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: